Saat SBY melakukan pertemuan bersama Presiden Fiji Ratu Epeli Nailatikau di Sheraton Resort Denarau, Nadi, Fiji. Foto: Ist. |
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Hari ini, Kamis, 19 Juni 2014,
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan
menjadi tamu utama dan memberikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) ke-2 The Pacific Islands Development Forum (PIDF) atau Forum Pembangunan negara-negara Kepulauan Pasifik di Fiji.
SBY bertolak ke Fiji Selasa, 17 Juni 2014 lalu didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Menteri Perikanan dan Kelautan Syarif Tjitjip Sutardjo, Menpora Roy Suryo, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam dan Kepala BIN Marcino Noorman.
Kemarin, Rabu, 18 Juni 2014, pukul 12.00 waktu setempat, SBY melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Fiji Ratu Epeli Nailatikau di Sheraton Resort Denarau, Nadi, Fiji.
Apa agenda kunjungan Presiden RI pertama sejak Indonesia merdeka itu?
Saat hendak bertolak ke Fiji, Presiden Yudhoyono mengatakan, Indonesia selama bertahun-tahun terakhir telah menjalin hubungan baik antara lain dengan negara Timor Leste, Papua Nugini, Australia, dan Selandia Baru. Presiden memaparkan hubungan baik dengan negara-negara di kawasan Pasifik tersebut juga berangkat dari kesepakatan bahwa mereka semua secara resmi menghormati kedaulatan Republik Indonesia.
SBY menilai, Pacific Island Forum dan Melanesian Spearhead Group (MSG) kerap menjadi ruang kampanye politik bagi pihak-pihak yang ingin memerdekakan Papua. Maka, kunjungan SBY ke Fiji ini penting untuk menjelaskan kebijakan Indonesia tentang Papua dalam konteks hubungan internasional kepada negara-negara di Pasifik Selatan.
Hingga berita ini ditulis, majalahselangkah.com belum mengetahui hubungan kerja sama apa yang dibangun Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Fiji. Juga, belum diketahui, isi pidato SBY pada KTT ke-2 PIDF.
Diketahui, Sekretaris Jenderal West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) atau Koalisi Nasional Papua Barat untuk Kemerdekaan, Rex Rumakiek menegaskan, Pacific Island Forum dan MSG mendukung hak rakyat Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri. (GE/003/MS)
SBY bertolak ke Fiji Selasa, 17 Juni 2014 lalu didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Menteri Perikanan dan Kelautan Syarif Tjitjip Sutardjo, Menpora Roy Suryo, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam dan Kepala BIN Marcino Noorman.
Kemarin, Rabu, 18 Juni 2014, pukul 12.00 waktu setempat, SBY melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Fiji Ratu Epeli Nailatikau di Sheraton Resort Denarau, Nadi, Fiji.
Apa agenda kunjungan Presiden RI pertama sejak Indonesia merdeka itu?
Saat hendak bertolak ke Fiji, Presiden Yudhoyono mengatakan, Indonesia selama bertahun-tahun terakhir telah menjalin hubungan baik antara lain dengan negara Timor Leste, Papua Nugini, Australia, dan Selandia Baru. Presiden memaparkan hubungan baik dengan negara-negara di kawasan Pasifik tersebut juga berangkat dari kesepakatan bahwa mereka semua secara resmi menghormati kedaulatan Republik Indonesia.
SBY menilai, Pacific Island Forum dan Melanesian Spearhead Group (MSG) kerap menjadi ruang kampanye politik bagi pihak-pihak yang ingin memerdekakan Papua. Maka, kunjungan SBY ke Fiji ini penting untuk menjelaskan kebijakan Indonesia tentang Papua dalam konteks hubungan internasional kepada negara-negara di Pasifik Selatan.
Hingga berita ini ditulis, majalahselangkah.com belum mengetahui hubungan kerja sama apa yang dibangun Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Fiji. Juga, belum diketahui, isi pidato SBY pada KTT ke-2 PIDF.
Diketahui, Sekretaris Jenderal West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) atau Koalisi Nasional Papua Barat untuk Kemerdekaan, Rex Rumakiek menegaskan, Pacific Island Forum dan MSG mendukung hak rakyat Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri. (GE/003/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com