By: Danius Wenda.
(Pejalan Kaki Yang Lambat Bukan Berarti Tidak Akan Sampai Tujuan)
Imperialisme
ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang
kendali atau pemerintahan atas daerah lain (yang dijajah) agar negara
itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi
saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
TIMBULNYA KATA IMPERIALISME
Perkataan
Imperialisme muncul pertama kali Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli,
perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan
pada perluasan kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi
seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat opisisi yang kuat. Golongan
oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan
krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan
perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri dari pada
berkecipuhan dalam soal-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut
golongan " !" dan golongan Disraeli (Joseph Chamberlain, Cecil Rhodes)
disebut golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya
perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk
membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian
mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal
sekarang.
ASAL MULA KATA IMPERIALISME
Perkataan
imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya
"memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang
yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya
diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut
imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku)
disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur
menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas
kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang
disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah
dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat
arti-kata yang kita kenal sekarang ini.
ARTI KATA IMPERIALISME
Imperialisme
ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk
kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai"
disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat
dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal
saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan
dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal
saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan
kolonialisme ? Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai
seluruh imperium. Kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai
suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium itu merupakan
gabungan jajahan-jajahan.
MACAM-MACAM IMPERIALISME
Lazimnya imperialisme dibagi menjadi dua:
Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebgai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.
Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain.
Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis, maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu:
Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galnya dari suatu negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui di zaman modern karena pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.
Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.
Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galnya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.
Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.
SEBAB-SEBAB IMPERIALISME NKRI
Keinginan untuk
menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia (ambition,
eerzucht). Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Tetapi sampai dimanakah
batas-batas kejayaan itu ? Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan
keinginan ini, mudah bangsa itu menjadi bangsa imperialis. Karena itu
dapat dikatakan, bahwa tiap bangsa itu mengandung benih imperialisme.
Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini (racial superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah (NKRI) bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa West Papua.
Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini (racial superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah (NKRI) bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa West Papua.
Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat menimbulkan imperialisme. Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi. Imperialisme di sini dapat timbul sebagai "bij-product" saja. Tetapi jika penyebaran agama dalam hal ini Agama Islam itu didukung oleh pemerintah negara, maka sering tujuan pertama terdesak dan merosot menjadi alasan untuk membenarkan tindakan imperialisme.
Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.
Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme modern.
• Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari West Papua
• Ingin ikut dalam perdagangan dunia
• Ingin menguasai perdagangan
• Keinginan untuk menjamin suburnya industri.
AKIBAT IMPERIASLISME
Akibat politik
• Terciptanya akan tanah-tanah jajahan
• Politik pemerasan
• Berkorbarnya perang kolonial
• Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
• Timbulnya nasionalisme
Akibat politik
• Terciptanya akan tanah-tanah jajahan
• Politik pemerasan
• Berkorbarnya perang kolonial
• Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
• Timbulnya nasionalisme
Akibat Ekonomis
• Negara imperislis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan
• Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
• Perdagangan dunia meluas
• Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
• Kapital surplus dan penanamna modal di tanah jajahan
• Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
Akibat sosial
• Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
• Si imperialis maju, yang dijajah mundur
• Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada bangsa yang dijajah
• Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa
• Muncullah gerakan Papua-isasi.
AKHIR KATA
Perasaan
sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini
(racial superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Maka berbagai
macam bentuk Imperialisme yang di praktekkan oleh NKRI di bumi
Cendrawasih demi perluasan walayah NKRI yang kecil dan tidak kaya akan
sumber daya alamnya, perlu ada perlawanan demi harga diri bangsa West
Papua.
<<<L A W A N>>>
<<< KAUM IMPERIALIS NKRI >>>
<<<HIDUP BANGSA WEST PAPUA>>>
<<< KAUM IMPERIALIS NKRI >>>
<<<HIDUP BANGSA WEST PAPUA>>>
sUMBER : www.star-papua.com