Pages

Pages

Senin, 21 April 2014

ORANG ASLI PAPUA PERLU BERGURU PADA MAHATMA GANDHI

Felix Minggus Degei (facebook)
Oleh Felix Minggus Degei

MOHANDAS KARAMCHAND GHANDI  (Mahatma Gandhi) adalah salah satu tokoh besar dunia yang sangat populer karena semangat perjuangan tanpa kekerasan di India. Ia juga sering disapa dengan sebutan Mahatma Gandi yang dalam Bahasa Sangsekerta berarti “Jiwa Agung.” Jiwa Agungnya itu memang terbukti karena kurang lebih selama 50 tahun ia memimpin bangsanya untuk melawan penjajahan  tanpa kekerasan yakni dimulai sejak tahun 1897-1947.

Gandhi memulai perjuangan untuk pembebasan bangsanya dengan membentuk gerakan yang dinamakan Satyagraha. Satyagraha artinya kekuatan kebenaran atau kekuatan kasih sayang. Sehingga dalam perjuangannya terlihat bahwa mereka (Bangsa India) hanya mempertahankan kebenaran bukan dengan hukum yang menderitakan lawan, namun dengan hukuman terhadap diri sendiri. Oleh karena itu, Satyagraha menghendaki mawas diri, karena lawan harus dihentikan dari perbuatan salah melalui kebenaran dan simpati.

Di awal perjuangan, Gandhi memberikan banyak gagasan yang diterima dan dilaksanakan oleh Bangsa India saat itu. Kesetiaan mereka terhadap ide-ide gemilang tersebut membuat mereka pada akhirnya tepat tanggal 15 Agustus 1947 bisa memeroleh kemerdekaan sejatinya dengan perlawanan tanpa kekerasan.

Dari sekian banyak ide awal yang diutarakan Gandhi, berikut adalah tiga diantaranya yang paling berpengaruh dalam mendapatkan kemerdekaan sejati dari mereka (Bangsa India), antara lain:

1) Ia mengajarkan agar orang-orang India tampil lebih baik, lebih disukai, tidak aneh bagi orang lain, dan mengajarkan kebersihan serta menjaga dan memelihara lingkungan yang sehat;

2) Ia menganjurkan dan mendesak komunitasnya agar jujur dalam berdagang sehingga dapat dipercaya dan menasehati mereka supaya belajar Bahasa Inggris sehingga mudah berkomunikasi dengan orang lain; dan

3) Ia meminta kepada mereka (Orang India) agar menghilangkan gagasan tentang kasta yang memisahkan kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya, sebagai sesama Orang India.

Dengan melihat, membaca dan menelaah ketiga ide yang digagas oleh Gandhi di atas, maka tentu sangat jelas bahwa ia ingin memperkenalkan kepada bangsanya dan secara umumdi dunia bahwa dalam suatu perjuangan yang besar untuk kepentingan orang banyak membutuhkan:
Pertama; sikap ramah. Sikap tersebut harus terlihat baik terhadap sesama maupun terhadap alam dimana kita tinggal dan hidup.

Kedua;perlunya sikap jujur dan penguasaan bahasa asing (Bahasa Inggris). Sikap kejujuran adalah hal yang sangat prinsipal dalam sebuah perjuangan yang besar.Apalagi untuk kepentingan hidup orang banyak.

Selain itu, maksud dari ia mengajak untuk menguasai Bahasa Inggris adalah supaya mereka (Bangsa India) mudah dalam membangun tingkat kepercayaan kepada dunia tentang apa saja yang dialami oleh bangsanya (berdiplomasi).

Ketiga;Pada gagasannya yang ketiga, ia lebih menekankan tentang perlunya ada persatuan dan kesatuan dengan menghilangkan pandangan tentang kasta atau golongan.

Selain ketiga gagasan dasar yang perna diutarakan oleh Mahamatma Gandhi kepada bangsanya. Hal lain yang harus diketahui dan patut dicontohi oleh bangsa-bangsa yang sedang memperjuangkan penegakan keadilan dan kebenaran di daerahnya adalah tentang keempat aksi sosial yang perna dilakukan oleh Bangsa India untuk melawan penindasan. Keempat aksi sosial mereka adalah a). Ahimsa; b). Satyagraha; c). Swadeshi; dan c). Hartal.

a) Ahimsa
Secara harafiah ahimsa berarti “tidak menyakiti.” Pengertian ini menurut Gandhi adalah bahwa dalam perjuangannya menolak keinginan untuk membunuh dan tidak membahayakan jiwa, tidak menyakiti hati, tidak membenci, tidak membuat marah, tidak mencari keuntungan diri sendiri dengan memperalat serta mengorbankan orang lain.

b) Satyagraha
Secara harafiah satyagraha berarti suatu pencarian kebenaran dengan tidak kenal lelah dan suatu ketepatan hati untuk mencapai kebenaran.

c) Swadeshi
Swadesi sendiri adalah cinta tanah air sendiri. Dalam bentuk aksi ini, Gandhi mengajak kepada bangsanya untuk mencintai dan mengabdi kepada lingkungan sendiri terlebih dahulu. Karena salah satu bukti cinta adalah dengan sikap rasa memiliki. Entah apapun bentuk dan modelnya, itulah yang diberikan oleh Tuhan Sang Pencipta ciptaan-Nya.

d) Hartal
Hartal adalah semacam pemagokan nasional, toko-toko dan urusan dagang ditutup sebagai protes politik.  Bentuk aksi ini adalah salah satu dari keempat bentuk aksi sosial yang memiliki kekuatan besar dalam memprotes Orang Inggris saat itu di India.

Setelah membaca dan memahami langkah-langkah awal yang perna diambil oleh Mahatma Gandhi di atas, penulis berharap supaya tulisan ini bisa menjadi bahan pemahaman yang baik untuk mengambil alih kendali dalam suatu perjuangan.

Sejarah dari Bangsa India ini mengajarkan kepada dunia bahwa sebuah perjuangan tidak harus dicapai dengan suatu peperangan atau pertumpahan darah. Akan tetapi, cara lain untuk memeroleh sebuah kemerdekaan sejati adalah dengan cara damai tanpa ada kekerasan.

Untuk mengakhiri tulisan ini, penulis hanya ingin mempertegas bahwa tidak semua suku dan bangsa di dunia ini memiliki cara yang sama dalam memperjuangkan hak-hak asasi yang dimiliki oleh setiap manusia. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa semua orang tentu memiliki hak yang sama di hadapan Tuhan Sang Pencipta.

Oleh karena itu, semoga sedikit ulasan tentang perjuangan panjang tanpa kekerasan yang dipelopori oleh Mohandas Karamchand Gandhi (Mahatma Gandhi) dari India ini menjadi  salah satu referensi yang bisa digunakan oleh semua bangsa dalam memperjuangkan keadilan dan kebenarannya bagi setiap bangsa. Salam perubahan!.

“Kamu dapat merantai tangan dan kakiku, kamu dapat memenjarakanku, bahkan kamu dapat menghancurkan tubuhku, tetapi kamu tidak akan memenjarakan pikiranku.”Ujar Mohandas Karamchand Gandhi (Mahatma Gandhi).*

Penulis adalah Asisten Dosen pada Program Studi Bimbingan dan Konseling (Psikologi) FKIP Universitas Cenderawasih Jayapura-Papua.