Pages

Pages

Minggu, 30 Maret 2014

Yoman: Pemberian Marga Wenda Kepada Jhon Mangontan Itu Penghinaan

Jhon Rende Mangontan. Foto: Ist.

Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Jhon Rende Mangontan, calon Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang diusung partai Nasional Demokrat daerah pemilihan Papua, belum lama ini dikabarkan diterima oleh masyarakat adat Wamena dan diangkat menjadi anak adat, lalu diberi marga Wenda.

Hal ini menuai kritikan.

Pendeta Socratez Sofyan Yoman, Ketua Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua, anak adat Baliem yang mendapat gelar "Dumma" mengatakan dengan tegas, penyematan nama anak adat dan marga Wenda kepada Jhon Rende Mangontan adalah sebuah penghinaan.

"Itu penghinaan dan pelecehan harga diri dan martabat orang Papua pada umumnya dan lebih khusus orang gunung," tulisnya melalui short Message Service (SMS) yang diterima majalahselangkah.com siang ini, Rabu (26/03) di Jayapura, Papua.

Menurutnya, nama dan gelar adat, sepert gelar "Dumma" hanya diberikan kepada orang yang telah nyata-nyata menunjukkan baktinya kepada masyarakat. Telah berhasil memberikan rasa aman, damai kepada masyarakat.

Tetapi bila sebuah marga yang diberikan, Itu bahkan tidak masuk kepada logika pikir, karena jelas-jelas Jhon Mangontan tidak pernah sebelumnya lahir dari ayah seorang bermarga Wenda.

Awalnya, Pares Wenda, Wakil Ketua Lembaga Intelektual Tanah Papua dan Sekretaris Baptis Voice dengan tegas menuntut Jhon Rende Mangontan mengembalikan marga Wenda yang telah diterimanya.

"Kapan dilakukan konsultasi untuk pemberian marga Wenda kepada orang asing? Apakah sudah konsultasi dengan seluruh intelektual yang bermarga Wenda yang tersebar di seluruh Tanah Papua? Apakah dia anak angkat, lahir besar di dalam keluarga Wenda, memberikan kontribusi kepada keluarga Wenda?" tanya Pares Wenda belum lama ini dalam pernyataan tertulisnya kepada majalahselangkah.com.

Pares meminta marga Wenda yang disematkan padanya itu dikembalikan.

"Orang salah menggunakan marga dalam tradisi orang Balim itu masa depannya tidak bagus. Karena itu, saran saya Ir. Jhon Rende Mangontan kembalikan marga itu kepada pemiliknya, " tulis Pares.

Pares Wenda mengaku hanya memberikan saran konstruktif kepada Jhon Rende Mangontan.

"Cara Anda memperoleh marga ini tidak tepat, ini sangat tidak terpuji," tegas Pares Wenda, sambil mengatakan Jhon sudah membeli secara tidak terhormat, hak kesulungan, kehormatan orang Balim dari tangan-tangan oknum yang tidak tahu adat. (Hendrikus Yeimo/BT/MS)