Pages

Pages

Sabtu, 01 Maret 2014

SEORANG IBU TERKENA PELURU SAAT KONTAK SENJATA DI MULIA JUMAT (27/2) KEMARIN

Ilustrasi
Jayapura, 28/2 (Jubi) – Kontak senjata sekitar pukul 11.00, Jumat (27/2) kemarin yang terjadi di Pintu Angin, kampung Kulirik, Distrik Muara Mulia antara TNI dengan Kelompok Sipil Bersenjata dikabarkan membawa korban. Seorang ibu rumah tangga terkena peluru di betisnya.

Markus Haluk, Sekjen Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua kepada tabloidjubi.com mengatakan seorang ibu rumah tangga bernama Agustiben Gire dikabarkan terkena tembakan peluru saat terjadi kontak senjata antara TNI dengan kelompok sipil bersenjata di Mulia, Puncak Jaya, Jumat (27/2) kemarin.

“Info dari Puncak Jaya tanggal 27 Februari 2014 kemarin, TNI dan OPM kontak senjata di wuyuneri dari jam 08.00 s/d 16.00 WIT. Ada korban 1 ibu yang sedang petik sayur dì kebun. Ia kena tembakan peluru dibetis. Namanya Agustiben Gire.” kata Markus Haluk, Sabtu (28/2).

Namun dari pihak mana peluru yang mengenai betis Agustiben tidak diketahui.
Markus menambahkan satu orang ibu lainnya terjebak dalam kontak senjata tersebut, namun tidak terkena tembakan.

“Ibu itu bernama Ali Telenggen dari Jaligua.” kata Markus tentang nama ibu yang terjebak dalam baku tembak tersebut.

Dalam kejadian ini diketahui 48 honai, 3 rumah dan harta benda lainnya termasuk hewan peliharaan terbakar atau dibakar. Namun belum jelas, siapa yang melakukan pembakaran tersebut.

Sebelumnya, Kepala Distrik Muara Mulia, Puncak Jaya, Samianto Wonda menyampaikan kepada tabloidjubi.com bahwa aparat keamanan mengira ada penyerangan dari sekelompok sipil bersenjata, namun tenyata itu hanyalah kelompok warga yang cari kayu bakar di hutan sekitar pintu angin.

Saat aparat keamanan masuk ke hutan, lanjut Samianto, mereka bertemu kelompok bersenjata, sehingga aparat melakukan pengejaran. Samianto menuding pihak Sipil Bersenjata yang disebutnya sebagai “Orang Hutan” lah yang membakar honai dan rumah warga.

“Sekarang di pintu angin itu, honai-honai diduduki mereka yang dari hutan itu dan sekarang sudah dibakar, tidak tahu ada berapa honai yang dibakar,” kata Samianto..

Menurut Samianto situasi Kota Mulia sendiri saat ini masih aman dan tidak ada korban tertembak.

“Aman, tidak ada yang kena tembak.”kata Samianto. (Jubi/Victor Mambor)