Pages

Pages

Sabtu, 15 Maret 2014

DUA PULUH ENAM TAHUN MSG DI PASIFIK SELATAN

Negara-negara MSG (IST)
Jayapura, 15/3 (Jubi)-Negara-negara Melanesia selama ini memegang peran sangat penting di kawasan Pasifik Selatan. Semangat Persaudaraan Melanesia, Papua New Guinea, Kepulauan Solomon dan Vanuatu. Saat ini negara-negara Melanesia masih memperjuangkan kemerdekaan bagi Kaledonia Baru jajahan Perancis di Pasifik Selatan.

Pembentukan Negara-negara Melanesia pertama kali dibentuk dalam pertemuan di Port Villa, ibukota Vanuatu pada 14 Maret 1988. Ketiga negara Melanesia itu menformalkan ikatan mereka ke dalam prinsip-prinsip kerja sama yang tertuang dalam Manifesto negara-negara ujung tombak Melanesia.

Adapun Manifesto itu ditanda tangani oleh Paias Wingti dari Papua New Guinea (PNG), PM Ezekiel Azebua dari Kepulauan Solomon dan PM Walter Lini dari Vanuatu.Ketiga negara Melanesia ini sepakat untuk mengikatkan diri pada prinsip-prinsip saling menghargai dan untuk memajukan kebudayaan dan nilai-nilai tradisi Melanesia. Bahwa kemerdekaan adalah hak yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat yang masih berada dalam negara-negara penjajah.

Pengamat politik dan juga dosen FISIP Universitas Indonesia, H Zulkifili Hamid dalam bukunya berjudul, Politik di Melanesia menegaskan aktivitas politik MSG jelas, bertujuan untuk kemerdekaan rakyat Kanak di Kaledonia Baru. Namun dia mengingatkan kalau pengembangan issue Persaudaraan Melanesia telah memberikan dampak, baik negatif maupun positif, terhadap Indonesia. “Dampak negatif adalah masalah integrasi di beberapa wilayah di Indonesia Bagian Timur. Dalam arti bahwa isu-isu tersebut mudah dimanfaatkan oleh anasir-anasir anti Indonesia seperti OPM di Papua dan RMS di Maluku,”tulisnya.

Vanuatu penggagas Persaudaran Ujung Tombak Negara-negara Melanesia yang pertama kali meresmikan dan membuka Sekretariat Negara-negara Melanesia di Port Villa. Vanuatu merdeka pada 30 Juli 1980 dari jajahan Inggris dan Perancis, negara ini menggunakan dua bahasa baik Inggris maupun Perancis.

Pada Jumat, 14 Maret kemarin, ujung tombak negara-negara Melanesia berulang tahun yang ke dua puluh enam. Hari ini telah disepakati awal tahun ini sebagai  hari libur umum untuk Melanesian Spearhead Group ( MSG ) Sekretariat Melanesia di Port Villa mengharapkan agar anggota-anggotanya akan mengamati hari ini sebagai peristiwa penting dalam kalender masing-masing .

Sekretariat MSG juga secara resmi telah meminta semua anggota FLNKS nya , Fiji , Papua Nugini , Kepulauan Solomon dan Vanuatu untuk mengenali hari ini di semua ibukota masing-masing minggu depan . Kantor sekretariat MSG di Port Vila , berencana menghormati hari ini dan menjalankan program kunjungan serta kegiatan khususnya untuk anak-anak sekolah dan mahasiswa .

Direktur Jenderal MSG Sekretariat Mr Peter Forau mengatakan pihaknya membuka pintu markas MSG untuk masyarakat umum dan khususnya para pelajar untuk mengunjungi , belajar dan berdebat tentang topik yang berkaitan dengan sejarah , program dan kegiatan organisasi dan pekerjaan yang dilakukan MSG sebagai wilayah yang kaya .

Forau juga menegaskan bahwa salah satu yang menarik untuk menandai Hari Ulang Tahun MSG adalah  Ketua MSG , Victor Tutugoro secara resmi meluncurkan  Rencana MSG 2014 sebagai tahun  Kesejahteraan untuk Semua pada Jumat 14 Maret 2014 di Port Vila . West Papua National Coalition Liberation (WPNCL) yang turut serta dalam Konfrensi MSG di Noumea, Kaledonia Baru secara resmi peserta dari Papua Barat, juga ikut terlibat dan masih menunggu keputusan sebagai anggota penuh MSG.

Mantan PM Papua New Guinea Michael Somare dalam pertemuan di Noumea mengatakan mestinya Papua Barat ikut berpartisipasi dengan membawa misi kebudayaan dan olahraga di negara-negara Ujung Tombak Melanesia. Vanuatu salah satu anggota Negara Ujung Tombak Melanesia, terus memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri bagi masyarakat di Papua Barat. (Jubi/dominggus a mampioper)

Sumber :  www.tabloidjubi.com