Mully Wetipo tengah pegang Mengapon (Jubi/Mawel) |
Jayapura,18/2(Jubi)-
“Teman-teman kita yang hitam keriting ini sudah, yang melestarikan
budaya. Siapapun kita, kemana pun kita pergi, kita tetap orang Papua.
Kita perlu melindunggi diri dan budaya kita,” begitu kata Mully Wetipo,
Koordinator Koalisi Mahasiswa Papua Bangkit (KMPB) dalam orasinya.
Wetipo
menyampaikan itu sebelum membacakan pernyataan sikap dalam aksi
kampanye mencintai Budaya Papua, di Gapura Universitas Cendrawasih
(Uncen) , Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Senin (17/2) kemarin.
Wetipo
membacakan pernyataan sikap yang meminta pemerintah provinsi Papua,
Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua membuat beberapa peraturan
daerah (Perda) yang melindungi eksistensi orang asli Papua.
“Kami
minta Perda saja. Kami minta Perda yang melindungi budaya Papua, Perda
yang melindungi hak ulayat masyarakat adat; kami minta perda larangan
peredaran minuman keras atau alkohol yang merajalela, kami minta Perda
yang mengatur semua masyarakat yang mendatangi orang Papua wajib
menyanyikan dan mengenakan busana Papua dalam acara-acara atau
momen-momen tertentu”.
Selain
itu, pihaknya meminta pemerintah menyusun satu kurikulum pendidikan
tentang pelestarian budaya dari tingkat dasar hingga menengah.
Kita
sangat aneh, sibuk belajar budaya orang lain kemudian tidak belajar
budaya sendiri, kami minta pemerintah buka ruang demokrasi, ”tuturnya
lagi.
Apabila
permintaan tersebut tidak terpenuhi, pihaknya akan melakukan kampanye
golput pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden mendatang.
“Kita ikut sama saja, tidak ada yang peduli dengan budaya Papua,”tutur Wetipo menutup pembicaraannya.
Koordinator aksi, Maikel Awom menambahkan, tidak ada alasan apapun dari pemerintah dan DPRP Papua untuk tidak membuat Perda.
“Pemerintah
dan DPRP yang notabene orang asli Papua harus melestarikan budaya.
Semua orang Papua harus ingat kita lahir, besar dan mati, kita
dikuburkan melalui budaya,”tuturnya.
Karena
itu, menurut Maikel, orang Papua harus lebih bangsa bicara, mengenakan
budayanya sendiri daripada mengenakan budaya luar.
“Ko
tarik rambut, ko pakai celana ketat itu, ko menghianati diri sendiri.
Lebih baik ko mencintai ko budaya sendiri, itu lebih terhormat dan itu
menyelamatkan budaya anda dan diri anda,”teriaknya dalam orasi. (Jubi/Mawel)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar