Aktivis KMPB berbusana saat membagikan selebaran (Jubi/Mawel) |
Jayapura,14/2(Jubi)
– Arus modernisme, kapitalisasi dan kolonialisme wilayah sangat
berpengaruh besar terhadap eksisnya budaya Papua. Nilai-nilai budaya
mulai pudar dari kehidupan orang Papua. Tren itu menjadi keprihatinan,
Koaliasi Mahasiswa Papua Bangkit (KMPB).
Karena
itu, KMPB memulai satu gerakan melindungi budaya Papua dari
penghancuran. Mereka mencanangkan gerakan satu minggu bagi-bagi
selebaran, kepada warga kota Jayapura, yang bertajuk kebangkitan Budaya
Papua.
Dengan berbusana Papua, para aktivis koalisi mulai membagi-bagikan selebaran sejak, Senin (11/2) hingga Minggu, (16/2) nanti.
“Hari
minggu kami akan masuk bawa selebaran ini ke Gereja-Gereja,”tutur
koordinator Koalasis Mahasiswa Papua Bangkit, Mully Wetipo kepada
tabloidjubi.com di sela-sela pembagian selebaran di Putaran Taxi,
Perumnas III. Waena, Kota Jayapura, Papua, Jumat (14/2).
Menurut
Mully, puncak pembagian selebaran itu akan berlangsung pada Senin, 17
Februari nanti, dimana KMPB akan mengelar aksi demo damai di Kantor
Majelis Rakyat Papua (MRP”.
“Kami
akan minta pemerintah melalui MRP untuk melindungi budaya Papua yang
kini mulai hilang dari minat publik Papua,”tukas Mully.
Menurutnya,
orang Papua kini tidak berpijak pada budaya sendiri dan lebih suka
dengan budaya hura-hura, musik hip hop, reggae lebih digandrungi
ketimbang tarian Yospan dan lagu-lagu mambesak. Pun, Orang Papua lebih
suka tas modern, plastik daripada noken. Noken lebih dianggap beda kuno,
bukannya benda budaya, simbol peradaban orang Papua.
Sementara
itu menurutnya, ada pihak-pihak tertentu yang mulai berusaha
menghalangi aksi mereka ini dengan undangan pertemuan. “Orang-orang
tertentu masuk siap memfasilitasi ketemu di Polda. Ini cara mereka
berusaha membatasi ruang gerak kami,”tuturnya.
Mully
mengatakan bujukan itu tidak akan berdampak pada aksi mereka. “Kamu mau
merasa terganggu dengan aksi kami atau tidak, kami jalan demi
mempertahakan identitas yang mulai hilang, mulai terancam. Kalau bukan
kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?,”tuturnya tegas.
Di
tempat yang sama, Alfares Kapisa, aktivis Gerakan Mahasiswa Pemuda dan
Rakyat Papua, (GEMPAR) mengatakan tidak hanya KMPB yang akan mengelar
demo nanti. Banyak elemen yang juga ikut membagi-bagikan selebaran ini.
“Kita
akan bagi-bagi selebaran ini di Abepura dan pada aksi nanti, semua
komponen yang bergabung akan menyampaikan aspirasi masing-masing,”pinta
pria asal Biak yang kini menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran
Universitas Cendrawasih ini.(Jubi/Mawel)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar