Pages

Pages

Selasa, 18 Februari 2014

KMPB KAMPANYEKAN KEBANGKITAN BUDAYA PAPUA

Aktivis KMPB berbusana saat membagikan selebaran (Jubi/Mawel)
Jayapura,14/2(Jubi) – Arus modernisme, kapitalisasi dan kolonialisme wilayah sangat berpengaruh besar terhadap eksisnya budaya Papua. Nilai-nilai budaya mulai pudar dari kehidupan orang Papua. Tren itu menjadi keprihatinan, Koaliasi Mahasiswa Papua Bangkit (KMPB). 

Karena itu, KMPB memulai satu gerakan melindungi budaya Papua dari penghancuran. Mereka mencanangkan gerakan satu minggu bagi-bagi selebaran, kepada warga kota Jayapura, yang bertajuk kebangkitan Budaya Papua.

Dengan berbusana Papua, para aktivis koalisi mulai membagi-bagikan selebaran sejak, Senin (11/2) hingga Minggu, (16/2) nanti. 

Hari minggu kami akan masuk bawa selebaran ini ke Gereja-Gereja,”tutur koordinator Koalasis Mahasiswa Papua Bangkit, Mully Wetipo kepada tabloidjubi.com di sela-sela pembagian selebaran di Putaran Taxi, Perumnas III. Waena, Kota Jayapura, Papua, Jumat (14/2).

Menurut Mully, puncak pembagian selebaran itu akan berlangsung pada Senin, 17 Februari nanti, dimana KMPB akan mengelar aksi demo damai di Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP”. 

Kami akan minta pemerintah melalui MRP untuk melindungi budaya Papua yang kini mulai hilang dari minat publik Papua,”tukas Mully.

Menurutnya, orang Papua kini tidak berpijak pada budaya sendiri dan lebih suka dengan budaya hura-hura, musik hip hop, reggae lebih digandrungi ketimbang tarian Yospan dan lagu-lagu mambesak. Pun, Orang Papua lebih suka tas modern, plastik daripada noken. Noken lebih dianggap beda kuno, bukannya benda budaya, simbol peradaban orang Papua.

Sementara itu menurutnya, ada pihak-pihak tertentu yang mulai berusaha menghalangi aksi mereka ini dengan undangan pertemuan. “Orang-orang tertentu masuk siap memfasilitasi ketemu di Polda. Ini cara mereka berusaha membatasi ruang gerak kami,”tuturnya.

Mully mengatakan bujukan itu tidak akan berdampak pada aksi mereka. “Kamu mau merasa terganggu dengan aksi kami atau tidak, kami jalan demi mempertahakan identitas yang mulai hilang, mulai terancam. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?,”tuturnya tegas. 

Di tempat yang sama, Alfares Kapisa, aktivis Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat Papua, (GEMPAR) mengatakan tidak hanya KMPB yang akan mengelar demo nanti. Banyak elemen yang juga ikut membagi-bagikan selebaran ini.

Kita akan bagi-bagi selebaran ini di Abepura dan pada aksi nanti, semua komponen yang bergabung akan menyampaikan aspirasi masing-masing,”pinta pria asal Biak yang kini menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Cendrawasih ini.(Jubi/Mawel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar