Pages

Pages

Selasa, 18 Februari 2014

Polisi Cegat Aksi Mahasiswa Berbusana Adat Papua

Polisi hadang masa aksi KMPB (Jubi/Mawel)
    Jayapura,17/2(Jubi)- Aparat kepolisian dari Polresta Jayapura mencegat ribuan massa yang terlibat aksi Koalisi Mahasiswa Papua Bangkit (KPMB) , terkait kampanye mencintai budaya Papua, di Pertigaan Jl Raya Abe Sentani dan Espege Waena, Kota Jayapura, Papua, Senin (17/2) siang tadi.
    Ribuan massa tersebut, sebelumnya bergerak dari gapura Universitas Cendrawasih (Uncen) dan hendak menuju kantor Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua. Mereka dihadang polisi karena mengenakan busana adat, tidak sesuai dengan isi surat pemberitahuan.
    Kami menghargai busana adat yang dikenakan, namun aksi ini tidak sesuai dengan surat yang kami terima dari koordinator aksi,”tutur Ajun Komisaris Besar (Pol) Alfred Papare, Kapolresta Jayapura.
    Menurut Alfred, surat pendemo yang masuk ke pihaknya, adalah aksi terkait korupsi bantuan sosial di kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua. “Faktanya semua menggunakan busana adat, ini sudah lain,”tuturnya serius.
    Negosiasi yang diupayakan pihak pendemo tidak membuahkan hasil. Polisi bersikeras tidak mengizinkan pendemo menuju kantor DPRP Papua, dengan busana adat itu.
    Kalau mau melanjutkan aksi, kami minta adik-adik tidak atribut budaya berupa busur, anak panah, dan alat tajam lain”tukasnya.
    Tidak terjadi kesepakatan di antara kedua belah pihak, pendemo lebih memilih membatalkan niat ke kantor DPRP.
    Teman-teman, kita tidak bisa meninggalkan busana kita. Kita lebih baik duduk di jalan ini supaya dunia tahu . Kita kembali ke gapura Uncen,”ujar Mully Wetipo, koordinator KMPB kepada massa aksi. Para pendemo kemudian melanjutkan aksinya di Gapura Uncen.
    Ketua Parlemen Mahasiswa (KPM), Universitas Cendrawasih, Leo Himan menyayangkan sikap aparat yang menurutnya tidak menghargai aksi budaya itu.
    Sebelum agama dan pemerintah datang, adat lebih dulu ada di sini. Mengapa aksi budaya ini dihalangi? Apakah polisi itu pelindung dan pengayom masyarakat budaya?,” tanya Himan.
    Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Uncen, Yohan Wambitman menambahkan upaya polisi itu tidak akan menghalangi niat mereka.
    “ BEM siap fasilitasi teman-teman menyampaikan aspirasi,”tuturnya. (Jubi/Mawel)

1 komentar:

  1. adu sy lihat TNI,POLRI ini macam lihat tai sapi ini kapanka mrk ini pulang bawah merah putih ke negara NKRI disana,????

    BalasHapus