uasana Pemakaman DK (Foto: Dok. Yusak Pakage) |
Jayapura, 31/1 (Jubi) – Tahanan Politik Papua, Yusak Pakage yang
ikut menghadiri pemakaman Dani Kogoya, salah satu anggota TPN/OPM di
Papua Nugini, Rabu (29/1) mengatakan, ada upaya menghalangi pemakaman
Dani Kogoya dengan upacara militer.
“Ada upaya menghalangi upacara pemakaman dengan penghormatan terakhir
almarhum Dani Kogoya dengan cara militer oleh pihak-pihak tertentu,”
ungkap Yusak Pakage kepada tabloidjubi.com di Padangbulan, Jayapura,
Papua, Jumat (30/1) sore.
Ketika ditanya tabloidjubi.com terkait kejelasan siapa pihak
yang ingin menghalangi upaya pemakaman secara militer ini, Yusak Pakage
enggan menyebutkan pihak mana. Upaya ini juga menurut Yusak, dilakukan
terhadap keluarga Dani Kogoya yang akan menghadiri pemakaman di Vanimo.
Pemakaman yang direncanakan dilakukan pada Rabu, 29/1, Pkl. 02.00 waktu
setempat, harus bergeser hingga Pkl. 18.00 waktu setempat.
“Keluarga Dani berangkat pagi dari Jayapura dan diperkirakan akan
sampai di Vanimo kurang lebih pukul 12.00 waktu setempat tetapi tetapi
mereka baru sampai pada sore hari sehingga pemakaman harus dilakukan
menjelang petang,” kata Yusak.
Dani Kogoya adalah Anggota TPN OPM dengan wilayah operasi adalah Abe
Gunung dan sekitarnya. Dia ditangkap paksa aparat keamanan pada 2
September 2012 dengan tembakan di kaki untuk melumpuhkan perlawanannya.
Kematian Dani yang mengejutkan banyak pihak dan dianggap tidak wajar
sehingga semua pihak terkait meminta agar otopsi dilakukan terhadap
jenasah almarhum.
Jefrey, pihak keluarga Dani Kogoya di Vanimo kepada tabloidjubi.com
beberapa waktu lalu pasca kematiannya, mengatakan Rumah Sakit Vanimo
telah mengeluarkan medical report yang menyebutkan bahwa kematian Dani
Kogoya disebabkan oleh racun pada limpanya. Medical Report yang
menurut Jefrey ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit Vanimo, Kennan
Witari ini, menjelaskan ada sejenis virus yang kemungkinan besar
disuntikkan ke tubuh Dani Kogoya agar ia meninggal secara
perlahan-lahan.
“Info dari dokter yang rawat Danny Kogoya di PNG beliau meninggal
bukan karena infeksi kaki yang dipotong. Melainkan semacam virus yang
diinjeksi dalam tubuhnya agar dia mati perlahan-lahan. Kata dokter ada
komplikasi. Ada reaksi ditubuhnya,” kata Jefrey yang dihubungi tabloidjubi.com, Rabu (18/12) pagi.
Dani Kogoya di makamkan di Halaman Asrama Tentara Papua Nugini,
Vanimo sebagai sebuah penghormatan kepada almarhum dan bukan di
pemakaman umum. Pdt. David dari Gereja Advent yang memipin jalannya
ibadah pemakaman. (Jubi/Aprila Wayar)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar