Penduduk lokal di Kecamatan Mulia Puncak Jaya, Papua, sedang ketakuta kehadiran TNI/POLRI MKRI. yang melakukan operasi brutal. |
YOGYA. TIMIPOTU
NEWS. Penduduk lokal di Kecamatan Mulia Puncak Jaya, Papua, belum
melanjutkan kegiatan normal mereka karena pertempuran yang sedang
berlangsung di daerah antara pasukan dari Tentara Nasional Indonesia,
atau TNI, dan anggota separatis Organisasi Papua Merdeka, yang
dikenal sebagai OPM.
Situasi di
Puncak Jaya tidak pasti, orang-orang dalam keadaan panik karena
penembakan di Kota Mulia, Puron Morbinak, warga Mulia, mengatakan
dalam sebuah pesan teks ke Jakarta Globe. Orang-orang di desa-desa
Kulirik, Dondobaga, Talileme, Karubateand Yalingga takut dan mereka
takut pergi ke gereja.
Anggota
militer dan Polri telah beroperasi di daerah tersebut sampai hari
minggu juga tak berhenti. Hal membuat penembakan tidak dapat
dihindari, tambahnya.
Puron
mengatakan tidak ada pemimpin lokal di Mulia telah bertindak terhadap
masalah ini, menciptakan kepanikan di antara penduduk lanjut. Ini
telah berlangsung selama berminggu-minggu, tapi tidak ada pemimpin
seperti bupati, wakil bupati, speaker dewan lokal atau Sekretaris
Daerah yang berani merespon kondisi tersebut. Orang-orang tanpa
pemimpin dan seluruh tempat, katanya.
Masalah ini
harus ditangani secara serius, sehingga tidak ada warga sipil menjadi
korban. Media ditutup; tidak ada yang terjadi di Puncak Jaya dikenal
di tempat lain di negara atau di masyarakat internasional.
Puron
mengatakan bahwa warga masih belum jelas apakah penembakan itu telah
mengakibatkan korban jiwa. Karena penembakan masih berlangsung,
orang-orang terlalu takut untuk meninggalkan rumah mereka katanya.
Penduduk
lain, Melianus Telenggen, mengatakan rumah dua warga setempat telah
dibakar selama pertempuran.
Kombes. Pujo
Sulistyo, juru bicara Polda Papua, menolak untuk mengkonfirmasi
apakah ada berjuang di Puncak Jaya, Kolonel Lismer Lumbang Siantar,
juru bicara Komando Militer Cendrawasih, yang mengawasi operasi TNI
di Papua dan Papua Barat, tidak menanggapi untuk pertanyaan.
Antara
mengutip komandan Cendrawasih, Mayor Jenderal Christian Zebua,
mengatakan tentara telah ditembak dan dibunuh oleh kelompok
bersenjata . Insiden ini terjadi setelah tentara menembak dan
membunuh seorang pria bersenjata dan menyita senjata api di Pintu
Angin, Mulia. (Bidaipouga Mote)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar