Pages

Pages

Selasa, 28 Januari 2014

SERANGAN MILITER MENYEBABKAN MASYARAKAT LOKAL TIDAK BISA BERAKTIVITAS DAN MENDERITA.

Penduduk lokal di Kecamatan Mulia Puncak Jaya, Papua, sedang ketakuta kehadiran TNI/POLRI MKRI. yang melakukan operasi brutal.
YOGYA. TIMIPOTU NEWS. Penduduk lokal di Kecamatan Mulia Puncak Jaya, Papua, belum melanjutkan kegiatan normal mereka karena pertempuran yang sedang berlangsung di daerah antara pasukan dari Tentara Nasional Indonesia, atau TNI, dan anggota separatis Organisasi Papua Merdeka, yang dikenal sebagai OPM.

Situasi di Puncak Jaya tidak pasti, orang-orang dalam keadaan panik karena penembakan di Kota Mulia, Puron Morbinak, warga Mulia, mengatakan dalam sebuah pesan teks ke Jakarta Globe. Orang-orang di desa-desa Kulirik, Dondobaga, Talileme, Karubateand Yalingga takut dan mereka takut pergi ke gereja.

Anggota militer dan Polri telah beroperasi di daerah tersebut sampai hari minggu juga tak berhenti. Hal membuat penembakan tidak dapat dihindari, tambahnya.

Puron mengatakan tidak ada pemimpin lokal di Mulia telah bertindak terhadap masalah ini, menciptakan kepanikan di antara penduduk lanjut. Ini telah berlangsung selama berminggu-minggu, tapi tidak ada pemimpin seperti bupati, wakil bupati, speaker dewan lokal atau Sekretaris Daerah yang berani merespon kondisi tersebut. Orang-orang tanpa pemimpin dan seluruh tempat, katanya.

Masalah ini harus ditangani secara serius, sehingga tidak ada warga sipil menjadi korban. Media ditutup; tidak ada yang terjadi di Puncak Jaya dikenal di tempat lain di negara atau di masyarakat internasional.

Puron mengatakan bahwa warga masih belum jelas apakah penembakan itu telah mengakibatkan korban jiwa. Karena penembakan masih berlangsung, orang-orang terlalu takut untuk meninggalkan rumah mereka katanya.

Penduduk lain, Melianus Telenggen, mengatakan rumah dua warga setempat telah dibakar selama pertempuran.

Kombes. Pujo Sulistyo, juru bicara Polda Papua, menolak untuk mengkonfirmasi apakah ada berjuang di Puncak Jaya, Kolonel Lismer Lumbang Siantar, juru bicara Komando Militer Cendrawasih, yang mengawasi operasi TNI di Papua dan Papua Barat, tidak menanggapi untuk pertanyaan.

Antara mengutip komandan Cendrawasih, Mayor Jenderal Christian Zebua, mengatakan tentara telah ditembak dan dibunuh oleh kelompok bersenjata . Insiden ini terjadi setelah tentara menembak dan membunuh seorang pria bersenjata dan menyita senjata api di Pintu Angin, Mulia. (Bidaipouga Mote)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar