Pages

Pages

Selasa, 14 Januari 2014

Kunjungan Menlu MSG di Papua, Yosepha Alomang: Pakaian Saya Dirobek

Mama Yosepha Alomang saat memberikan keterangan kepada wartawan di halaman Ppolresta Jayapura. Foto: Abeth Abraham You h
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Penerima penghargaan Yap Thiam Hien Award 1999, Mama Yosepha Alomang mengaku pakaiannya robek saat  ia ditarik-tarik polisi saat membubarkan demontrasi penjemputan Menlu Anggota MSG di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua, Taman Imbi, Senin, (13/1/14).

"Saya sebagai mama, berdiri di depan anak-anak. Polisi Indonesia dorong tarik saya sehingga pakaian saya robek. Saya menyesal atas sikap NKRI ini. Begitukah hukum di Indonesia? Ini hanya aspirasi yang kami mau sampaikan bukan mau lakukan kekerasan, anarkis dan lain-lain," kata Mama Yosepha kepada majalahselangkah.com saat  memberikan keterangan pers di halaman Mapolresta Jayapura siang tadi.

Direktrik Yahamak Timika itu, saat demontrasi digelar, dirinya berada di sana. Ia mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan aparat  polisi yang menangkap dan membubarkan demontrasi pagi  tadi.

"Kami itu datatang ke rumah rakyat untuk sampaikan aspirasi kami. Kenapa dibubarkan, kami  ini mau buat kekerasankah," kata perempuan Amugme Papua  yang  terkenal karena perjuangannya membela hak-hak asai manusia ini.

Mama Yosepha menuding, tindakan aparat terhadap dirinya itu memiliki niat yang buruk. "Ini polisi punya niat mau bunuh saya. Saya hanya selamatkan anak-anak Papua yang dilahirkan oleh mama Papua, seperti saya ini," kata dia.

Ditempat yang sama, Ketua I KNPB Pusat, Agus Kosay mengatakan, "Kedatangan MSG itu utusan negara, dan tiba jam 5 subuh. Kenapa dijemput malam-malam. Dibawa ke Jayapura juga sembunyi-sembunyi sampai pertemuan juga sembunyi-sembunyi".

Kata dia, tuntutan kami adalah kesepakatan forum KTT MSG rakyat Papua menentukan nasib sendiri dan berdiri sendiri. "Itu komunike bersama lima negara, tapi Vanuatu dan Canaki mengundurkan diri karena Indonesia mengatur diluar jadwal dan kesepakatan. Yang datang hanya PNG dan Fiji karena ada kerjasama ekonomi dengan Indonesia," kata dia.

Walaupun begitu, kata dia, rakyat Papua tetap tuntut komunike bersama itu (Hak Penentuan Nasib Sendiri) dan West Papua harus resmi menjadi anggota MSG.

Diketahui, Kabid Humas Polda Papua, Kombes (Pol) Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, pihaknya menurunkan 500 personil dari Dalmas Polda dan 200 dari Brimob untuk pengamanan demontrasi penyambutan delegasi MSG. (Abeth Abraham You/Hendrikus YeimoMS)
Editor : Yermias Degei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar