Ketua DPR Papua, Deerd Tabuni. (Jubi/Arjuna) |
Jayapura, 28/1 (Jubi) – Ketua DPR Papua, Deerd Tabuni tidak
sependapat dengan pihak yang menilai, masalah di Puncak Jaya, Papua
adalah hal sepele.
“Saya tidak setuju jika ada pihak yang menganggap peristiwa Puncak
Jaya adalah masalah sepele. Puncak Jaya kini menjadi sorotan dunia
internasionl. Masalah di sana bukan hal biasa,” kata Deerd Tabuni kepada
wartawan via selulernya, Selasa (28/1).
Menurutnya, rangkain peristiwa yang terjadi di Puncak Jaya selama ini
bukan masalah suku atau gangguan keamanan. Namun itu adalah soal
ideologi.
“Seharusnya kita menyelesaikan bersama. Bukan saling menyerang.
Aparat TNI dan Polri juga harusnya bisa menahan diri. Awal rangkaian
kejadian beberapa hari terakhir tak lepas dari kelalaian anggota Polri
yang senjata mereka dibawa kabur kelompok bersenjata di sana. Sekarang
senjata itu menjadi ancaman bagi masyarakat dan mereka sendiri,”
ujarnya.
Deerd meminta agar pihak TNI/Polri menahan diri dan tak membuat
masalah semakin meluas. Aparat keamanan harus menghentikan pengejaran
agar masyarakat tak semakin ketakutan.
“Kini masyarakat di sana ketakutan. Kalau mau cari OPM jangan buat
masyarakat resah. Seharusnya kita menyelesaikan ini bersama, bukan
saling menyerang. Aparat TNI Polri harusnya bisa menahan diri,” katanya.
Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Paulus Waterpauw mengatakan, anggota
Polri dan TNI di Puncak Jaya tak melakukan pengejaran terhadap kelompok
yang telah melanggar hukum. TNI/Polri hanya melakukan penegakan hukum.
“Penegakan hukum itu memang harus dilakukan, karena mereka telah
melanggar hukum. Mencuri senjata milik negara dan menghilangkan nyawa
orang termasuk anggota TNI/Polri sudah beberapa yang gugur karena ulah
mereka,” ujar Wakapolda Papua. (Jubi/Arjuna)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar