Pages

Pages

Kamis, 09 Januari 2014

KEJAR PENYERANG POS POLISI, APARAT DIMINTA TAK KORBANKAN MASYARAKAT

Ketua Komisi A DPR Papua, Ruben Magay. (Jubi/Arjuna)
Jayapura, 6/1 (Jubi) - Ketua Komisi A DPR Papua, Ruben Magay meminta aparat kemanan TNI/Polri yang melakukan pengejaran para pelaku penyerangan dan perampasan senjata di Pos Polisi (Pos Pol) Distrik Kulirik, Puncak Jaya, Papua agar tidak meresahkan masyarakat sipil.

“Kami mengharapkan agar dalam melakukan pengejaran aparat keamanan tidak meresahkan masyarakat sekitar. Pengerahan pasukan untuk melakukan pengejaran juga ancaman bagi warga sekitar. Harus ada cara lain untuk hal tersebut,” kata Ruben Magay, Senin (6/1).

Menurutnya, aparat harus bisa membedakan masyarakat sipil dengan pelaku penyerangan agar mereka merasa aman dalam pengejaran yang dilakukan TNI/Polri. Bahkan jika memungkinkan, aparat melakukan pendekatan persuasif.

“Jangan selalu pengejaran agar masyarakat sipil yang tak tahu apapun tidak jadi korban. Kasus ini yang harus memperjelas kasus adalah polisi agar tidak ada lagi informasi yang simpang siur. Jika itu memang penyerangan dan perampasan senjata, harus diungkap agar tidak ada analisa dari setiap orang dan motif dari penyerangan dan perampasan senjata bisa diketahui,” ujarnya.

Dikatakan, rangkaian setiap kasus di Puncajak Jaya memang selalu melawan hukum. Namun harus dilihat dari sisi politiknya juga karena di sana ada isu politik.

“Di sana Goliat bicara sebagai panglima TPN/OPM dan itu masalah politik. Negara harus bijak. Polisi juga harus profesional dalam menangani kasus ini. Jangan selalu katakan OTK. Kalau ada  penangkapan jangan mengorbankan masyarakat,” katanya.

Ketua DPR Papua, Deerd Tabuni juga menghimbau agar semua pihak termasuk aparat keamanan TNI/Polri duduk bersama menyikapi masalah penyerang Pos Polisi itu.

“Kasus-kasus seperti ini sangat kami sayangkan. Bupati harus berkomunikasi baik dengan masyarakat di sana. Saya khawatir kembali terjadi penyerangan karena mereka sudah membawa lari delapan pucuk senjata,” kata Deerd Tabuni. (Jubi/Arjuna)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar