Pages

Pages

Kamis, 09 Januari 2014

KAPAN OTOPSI JENAZAH DANNY KOGOYA AKAN DILAKUKAN?

Danny Kogoya. (Doc.Jubi)
Jayapura, 2/1 (Jubi) Rencana otopsi jenazah Danny Kogoya sesuai permintaan pihak keluarga hingga kini belum menemui titik terang. Aktivis HAM Papua, Matius Murib mengatakan, hingga kini masih terjadi tarik ulur antar pihak keluarga dengan pemerintah RI.

“Dari negosiasi yang kami lakukan dengan keluarga Danny Kogoya serta konsulat RI dan Pemerintah sipil dan keamanan di Vanimo, PNG tanggal 20 Desember 2013 lalu menghasilkan beberapa poin. Salah satu poinnya adalah pihak keluarga meminta agar jenazah Danny Kogoya diotopsi untuk membuktikan penyebab meninggalnya. Namun belum tahu kapan otopsi dilakukan. Pihak keluarga minta agar otopsi dilakukan di Rumah Sakit Vanimo. Jadi masih ada tarik ulur antar pihak keluarga dengan pemerintah,” kata Matius Murib via selulernya, Kamis (2/1).

Menurutnya, poin lain yang dihasilkan dalam negosiasi antar pemerintah dan pihak keluarga Danny Kogoya adalah prosesi pemakaman jenazah akan dilakukan sesudah proses otopsi. Sepakat akan menjaga situasi keamanan bersama. Semua pihak diminta kontribusinya untuk secepatnya penanganan kasus ini, jangan sampai ada kesan proses pembiaran.

“Kami akan terus memediasi kasus ini, hingga mencapai tujuannya  biar sama-sama enak antara negara PNG dan Indonesia. Terutama memenuhi rasa keadilan dan kedamaian kita, utamanya keluarga korban. Semoga semangat damai Natal tahun 2013 dan Tahun Baru 2014, membuat kita semakin arif dan bijaksana, mencermati dan menghormati hak asasi manusia bagi semua umat manusia,” ujarnya.

Namun berbeda dengan pernyataan Matius Murib, rencana otopsi ini, menurut pihak Konsulat Indonesia, akan dilakukan sebelum tanggal 7 Januari 2014. Jihar Gultom, Kepala Konsulat Indonesia di Vanimo mengatakan kepada Jubi, Kamis (2/1) kesepakatan melakukan otopsi ini diputuskan tanggal 23 Desember 2013. Saat keputusan ini diambil, pihak keluarga Danny Kogoya juga hadir, bersama pihak pemerintah Sandaun dan utusan dari Port Moresby.

“Sebelum natal, kami telah bertemu dengan pihak keluarga Danny Kogoya, bersama-sama dengan pemerintah Sandaun. Ada juga 3 orang utusan dari Port Moresby. Untuk menghormati perayaan Natal, Otopsi akan dilakukan sebelum tanggal 7 Januari. Otopsi akan dilakukan oleh Dokter dari Port Moresby di Vanimo.” kata Jihar Gultom.

Pihak Keluarga Danny Kogoya, Jefrey Pagawak saat dihubungi Jubi (24/12) membenarkan hal ini. Jefrey mengakui bahwa pihak keluarga juga sudah bertemu dengan Pemerintah PNG, Konsulat RI di Vanimo untuk membicarakan kapan otopsi akan dilakukan.

“Pada awalnya Konsul Indonesia di Vanimo tidak setuju dilakukan otopsi. Mereka maunya, jenazah Danny dikirim secepatnya ke Jayapura. Biar sama-sama enak, kata mereka saat itu. Tapi setelah otoritas PNG yang diwakili Moses Pei dari bagian luar negeri pemerintahan PNG datang ke Vanimo untuk membahas ini, mereka akhirnya setuju. Kami, pihak keluarga bertemu Jahar Gultom, Kepala Konsulat RI di Vanimo, kemarin, Senin (23/12 -red). Sebelumnya, kami telah bertemu dengan Moses Pei dari bagian luar negeri pemerintah PNG. Kami sudah sepakat, untuk menghargai Natal dan Tahun Baru, jenazah Danny akan diotopsi setelah tahun baru, sebelum tanggal 7 Januari.” kata Jefrey.

Danny Kogoya meninggal dunia diawal Desember 2013 lalu di PNG. Ia disebut sebagai tokoh Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka  (OPM) dan pernah ditahan di Mapolresta Jayapura 2012 lalu dengan tuduhan sebagai dalang dibalik rangkaian aksi penembakan yang terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya yang terjadi tahun 2011 lalu.

Namun ia dibebasakan, Sabtu (11/5/2013) lalu karena tidak terbukti bersalah. Pasca dibebaskan, Danny Kogoya menyeberang ke PNG dan tinggal bersama keluarganya. Diawal Desember 2013 ia meninggal dunia. Namun belum dikatahui secara pasti apa penyebab meninggalnya Danny Kogoya.

Pihak Konsulat Indonesia, mengatakan, Danni Kogoya meninggal karena Kanker Hati. Namun keluarga Dani Kogoya di Vanimo mengatakan, Danni Kogoya dibunuh secara perlahan-lahan melalui virus yang disuntikkan ke tubuhnya. Informasi lainnya menyebutkan Dani Kogoya meninggal karena infeksi di kakinya yang pernah diamputasi. (Jubi/Arjuna) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar