Pages

Pages

Minggu, 15 Desember 2013

Wartawan, Patriot Penegak Kebenaran

Yermias Degei, S. Pd, pimpinan redaksi Majalah Selangkah Online. Foto: Dok. pribadi.
Yogyakarta,  -- "Tugas utama wartawan atau praktisi jurnalisme adalah memberitakan kebenaran," kata Yermias Degei, Pimpinan Redaksi (Pimred) Majalah Selangkah (MS) Online pada Jumat (06/12/13), di sela-sela seminar tentang jurnalistik dari asrama Kamasan I Papua, Yogyakarta.

Lebih lanjut, Pimred MS ini menjelaskan, kebenaran yang dimaksud di atas bukanlah kebenaran atas debat filsafat yang bersifat abstrak, tetapi merupakan kebenaran yang bersifat fungsional, yang sehari-hari digeluti masyarakat.

"Kebenaran itu seperti banyak lapis. Bisa jadi kebenaran hari ini, 'itu'. Tapi besok, belum tentu kebenarannya masih 'itu'. Tugas wartawan adalah terus memverifikasi kebenaran hari demi hari," kata Degei, alumnus Sastra Indonesia dari Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta ini.

Degei menjelaskan, seorang wartawan, dalam menjalankan profesinya sebagai seorang jurnalis, mestinya mampu mengimplementasikan 9 elemen jurnalisme yang dikemukakan Bil Kovach dalam buku The Elements of Journalism. Salah satunya yang paling mendasar adalah wartawan harus menjadi patriot penegak kebenaran.

Detailnya, Bill Kovach, Jurnalis Amerika, mantan kepala biro Washington New York Times, mantan editor Atlanta Journal-Constitution, dan penulis buku populer, The Elements of Journalism ini mengusulkan 9 elemen jurnalisme. (1) Kewajiban utama jurnalisme adalah pada pencarian kebenaran. (2) Loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga Negara. (3) Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi

(4)Jurnalis harus menjaga independensi dari obyek liputannya. (5) Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen dari kekuasaan. (6) Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling-kritik dan menemukan kompromi. 

(7) Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan. (8) Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional. (9) Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya.

Seminar
yang dibuat 2 hari, yang berakhir Sabtu (07/12/13) sore ini dibuat MS dengan menghadirkan wartawan MS dan beberapa mahasiswa Papua lainnya yang berkeinginan mengasah kemampuan menulis. Peserta  seluruhnya 34 orang. (Topilus B. Tebai/MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar