Ilustrasi. Sumber foto: www.satelit9.com. |
Jakarta, -- Kepala Badan
Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri, Badrodin Haiti mengatakan, wilayah
Papua jadi fokus pengamanan pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) tahun 2014
mendatang.
Republika.co.id telah memberitakan
hal ini pada Senin, 21 Oktober 2013.
"Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sedang merancang pola pengamanan di Papua sebelum menyelenggarakan
pesta demokrasi. Kami sudah memetakan sejumlah titik yang dinilai rawan
konflik," ujar Badrodin Haiti.
Menurutnya,
Papua memang rawan konflik, dan wajar bila 20.000 pasukan diturunkan. Kerawanan
itu, kata dia, disebabkan oleh banyak indikator. Misalnya saja,
daerah-daerahnya sulit dijangkau, kondisi cuaca yang ekstrim, dan masih adanya
kelompok bersenjata.
"Langkah-langkah
pengamanan kegiatan Pemilu 2014, Polri sudah melakukan antisipasi sebelum
Pemilu. Polri sendiri berencana menerjunkankan 20.000 personel di beberapa
daerah di Papua yang disinyalir rawan permasalahan selama pemilu," kata
Haiti lagi di merdeka.com.
Sementara
menurut Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Timur Pradopo,
seperti diberitakan menit.tv, pengiriman kekuatan militer yang berlebihan (20.000) personel, dilakukan untuk
menghindari ancaman yang bisa mengganggu jalannya Pemilu, misalnya ancaman bom
dan konflik sosial. (Mateus Badii/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar