Jubir KNPB Wim Madlama(Jubi/Mawel) |
Jayapura,12/11(Jubi)—Pemerintah Vanuatu tidak henti-hentinya
menjalangkan komitmennya mendukung kampanye Penentuan Nasib Sendiri bagi
Rakyat Papua. Kali ini, Vanuatu dikabarkan akan membawa masalah Papua
ke dalam pertemuan negara-negara Jajahan Persemakmuran Inggris Raya di
Srilangka.
“Kami mendukung kepada pemerintah Vanuatu yang mengangkat masalah
Papua, hak penentuan nasib sendiri pada pertemuan pemimpin negara-negara
persemakmuran jajahan Inggris Raya pada 16-17 November di Kolombo,
Srilangka nanti,” tutur Wim Medlama, juru bicara Komite Nasional Papua
Barar, di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (12/11).
Menurut Wim, negara-negara bekas jajahan Inggris yang tergabung dalam
Commonwealht Head Of Government Regional Meeting (CHOGRM) ini berjumlah
53 negara. “Kita harap dukungan terhadap Papua makin meluas,” tutur Wim
yang sangat yakin dukungan kampanye terhadap rakyat Papua Barat makin
meluas.
Vanuatu bukan pertama kali membicarakan masalah Papua dalam Forum
Internasional dan regional. Bulan Juni lalu, Vanuatu berani membawa
masalah Papua ke dalam Konfrensi Tingkat Tinggi Melanesia Spearhead
Group (MSG) di Noumea, Kaledonia baru.
Vanuatu tidak berhenti pada pertemuan tahunan lima Negara anggota MSG
itu. Setelah di sana, Vanuatu, melalui Perdana Menteri, Moana Carakas,
dengan lantang menyoal masalah Hak Asasi Manusia Papua di Sidang Umum
Majelis PBB, (28/10). “PM Vanuatu Moana Carakas mendesak PBB mengirim
pencari fakta Hak Asasi Manusia PBB ke Papua Barat,” tulis media ini
pada bulan Oktober lalu.
Terkait dukungan Vanuatu ini, Andy Ayamiseba, anggota WPNCL yang
menetap di Vanuatu mengatakan Pemerintah Vanuatu memang memiliki
komitmen kuat untuk mendukung penentuan nasib sendiri Rakyat Papua.
Baru-baru ini, Vanuatu dikabarkan menolak bantuan berupa traktor dari
Indonesia.
“Saya baru saja diberitahu bahwa Pemerintah Vanuatu telah menolak sumbangan traktor untuk pertanian dari pemerintah Indonesia. Alasan mereka adalah bahwa traktor2 ini jangan diartikan selaku ijin untuk membunuh orang2 Melanesia di Papua Barat.” kata Andy Ayamiseba, anggota WPNCL kepada Jubi, 12/11. (Jubi/Mawel)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar