PATRIOT Gen. Goliath Tabuni Wilaya Adat MAMTA |
PATRIOT KELLY KWALIK KODAM TIGA WILAYAH BOMBERAI |
PATRIOT TADIUS KIMEMAA MAGAI YOGI KODAM EMPAT WILAYAH MEEPAGO |
Kekuatan (strenght) adalah komponen kondisi
fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima
beban sewaktu bekerja. Kekuatan “Bidagiyoo”
Prinsip Tanpa Kekerasan adalah ideal yang tertinggi. Ia diperuntuhkan bagi
mereka yang kuat bukan bagi para pengecut. Mereka yang punya kekuatan “Bidagiyoo” tentu akan berusaha dengan
melalui berbagai cara untuk mencapai suatu kebebasan. Dan sebelum mendapatkan
dan menentukan hak mereka ‘jelasnya, tak pernah seditkit pun mereka menyerah
dalam perjuangan bersama.
Kekuatan (Bidagiyoo) adalah atribut para pemberani.
Kekuatan dan kelemahan ibarat air dan api, tidak pernah bertemu. Namun
disisi lain, kekuatan yang diperoleh seseorang demi mengungkapkan keadilan dan
kebenaran. Semangat perjuangan dapat ditumbuh kembangkan lewat berbagai
kegiatan diantaranya, dapat diperjuangkan melalui pendidikan, politik, ekonomi
dan organisasi sosial dan lain-lain. Suatu
proses perjuangan dalam komunitas, selalu berdinamis serta pengalaman
penderitaan tidak membuat komunitas terlena dalam perjuangannya.
Jangan
putus asa terhadap kamanusiaan. “Kemanusiaan
bagaikan samudera” Beberapa tetes air kotor tidak mampu mengotori seluruh
samudera. Barangkali kita tidak mampu melaksanakan prinsip tanpa
kekerasan sepenuhnya dalam pikiran, ucapan , maupun tindakan. Namun prinsip ini
mesti menjadi tujuan kita dan kita senantiasa berupaya untuk mencapainya.
Berani mengambil resiko demi menegakan keadilan demi kemanusian bagi umatnya, dan
lagi pula mengatakan kepada penguasa
dunia,“KAU PEMBUNUH DAN PEMUSNAH”
Prinsip
tanpa kekerasan bukanlah busana yang dapat dipakai dan ditinggalkan.
Kedudukanya adalah dihati kita. Ia mesti menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dalam diri kita. Kekerasan terus terjadi pada suatu wilayah merupakan bagian
dari penjajahan. Sementara mereka masih dalam perjuangan untuk menentukan nasib
sendiri atau “SELF DETERMINATION” sebagai
cita-cita bersama. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh kelompok komunitas
adalah demi mengungkapkan kebenaran demi kemanusiaan yang telah dialami selama
60-an tahun dalam penjajahan.
Sopan
terhadap lawan dan upaya untuk memahami sudut pandangnya, itulah ABC Prinsip
tanpa kekerasan. Kekuatan mesti mengungkapkan diri lewat pelayanan tanpa
pamrih kepada masyarakat. Kekuatan menciptakan keanekaragaman suku bangsa yang
lebih berpeka terhadap kemanuiaan. Sopan terhadap lawan, juga dapat dimengerti
bagi kaum penguasa, oleh karenanya manusia sebagai makhluk sosial dan mulia
terhadap sesama perlu ada pengakuan atas tindakannya. Jika kita mengabaikan
tindakan-tindakan atau pun konflik yang berkepanjangan yang terjadi selama ini,
maka dikatakan negara tidak punya keadilan, Landasan Hukum, dan tak mampu
menanggung semua problematika.
Cinta tak
pernah meminta, ia senantiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tapi tidak
pernah berdendam, dan tidak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta disitulah
ada kehidupan manakala kebencian membawa kemusnahan. Jadilah kamu
manusia yang pada kelahiranMu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu
sendiri yang menangis dan pada kematianMu semua orang menangis dan hanya kamu
sendiri yang tersenyum. Bukan sekarang kapan lagi akan menentukan nasib sendiri
atau merdeka. Bukan kita siapa lagi yang akan membebaskan umat Mu, Rakyat MU
sementara dalam penjajahan ini. Walaupun terkadang kita sebagai manusia hampir lupa
dengan kata “Independen” atau merdeka tetapi para leluhur pejuang telah
mengingatkan kita dari sejak kecil.
Orang
yang berhasil mengendalikan diri tak akan terkendali oleh orang lain. Ia tidak
bisa dibeli, tidak bisa digoda, dan tidak bisa dirayu. Ia mempunyai kepercayaan
diri yang luar biasa. Jadilah orang itu. Seseorang yang lemah tidak dapat
memaafkan. Kemampuan untuk memaafkan hanya ada pada mereka yang kuat. Bila
pencungkilan mata dibalas dengan pencungkilan mata, seluruh dunia akan menjadi
buta. Untuk itulah, tidak perlu semua orang buta dan tuli atas persoalan yang
sedang membara di bumi ini.
Tak
seorangpun dapat menyakiti Ku bila aku tidak mengizinka Nya. Awalnya mereka
meremehkan Mu, kemudian menertawakanMu, kemudian melawan Mu, lalu kau keluar sebagai
pemenang. Pada awalnya, aku ditertawakan karena ide, dan pendapatku yang
keliru. Mungkin itu pandangan dari mereka yang kurang memahami pendapat Ku.
Diriku merasa bahwa, Akulah yang benar-benar mengungkapkan kebenaran.
Aku hanya melihat sifat baik di dalam diri sesama manusia. Karena aku sendiri tidak sepenuhnya bebas dari keburukan, aku tidak membedah orang lain untuk mencari keburukan mereka. Namun yang Ku inginkan adalah “self determination” bagi umat Ku dan rakyat Ku, demi menyelamatkan rumpun Ku dari Penjajahan, pembantaian, dan segala bentuk Intimidasi. Lawan adalah istilah yang harus dimengerti dan dimiliki buat generasi penerus agar tercapaiNya ideologi bersama mewujudkan “ Kemerdekaan”.
Demi Kemanusian dan Ketentraman di Bumi
Cendrawasih: Wiyaipai G/KM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar