Masa Aksi KNPB Sedang Mengikuti Orasi Politik |
Sorong - Komite Nasional Papua Barat Wilayah Sorong Raya, dan Parlemen Rakyat
Daerah Sorong Raya, bersama Rakyat Bangsa Papua Barat wilayah sorong
raya, melakukan aksi demo damai dipusatkan di kota sorong papua barat.
Namun dalam aksi tersebut, mendukung Peresmian pembukaan kantor kampanye
OPM di Port Moresby. Maka ribuan rakyat west papua ikut terlibat dalam
masa aksi, dan masa aksi mulai datang dari kota dan kabupaten sorong
yaitu: dari sorong timur, sorong barat, sorong utara, dan kepulauan
sorong, untuk mengikuti aksi demo damai yang di selenggarakan oleh
Komite Nasional Papua Barat wilayah sorong raya.
Namun aksi dalam demonstrasi damai tersebut, Polisi menanggap lima
orang Aktivis KNPB serta ketua KNPB Wilayah sorong Martinus Yohame, dan
semua perlengkapan aksi sepertinya, satu buah Mobil Komando, satu buah
genset, satu buah toa, dua buah bendera Inggris, lima buah bendera KNPB,
lima buah panflet, satu buah spanduk yang bertuliskan “Kami Rakyat Papua Barat Wilayah, Mendukung Eresmian Kantor Opm Di Port Moresby ”. dan beberapa panflet yang bertuliskan:
- PBB, America, Belanda dan Indonesia. Segerah pertangungjawab atas hak rakyat west paua.
- Kami rakyat papua barat mendukung dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Vanuatu, mengangkat masalah west papua.
- KNB & PRD Wilayah sorong raya mendukung kehadiran pengacara internasional Parliamentarien for west papua. (ILWP) di Port Moresby.
Selanjudnya Penangkapan ini terjadi pada pukul 09.00 wpb, pada saat
mobil komando mengalang masa mulai keluar dari sekretariat KNPB sampai
dengan putar seluruh kota sorong, namun polisi menangkap lima orang
Aktivis KNPB serta ketua KNPB Wilayah sorong Martinus Yohame,dan
kawan-kawannya tersebut dibawah ini:
- Martinus Yohame ketua KNPB
- Kantius Heselo 23 tahun Wakil ketua KNPB
- Gebby Mambrasar 26 tahun anggota KNPB
- Natalis Surabut 29 tahun anggota KNPB
- Nius Loho 21 tahun anggota KNPB
- Welem Surabut 24 tahun anggota KNPB
Namun enam orang tersebut dibawa ke kantor polisi, dengan semua alat
perlengkapan aksi, namun 3 orang antara lain, Nius Loho, Welem Surabut,
Gebby Mambrasar, dipulangkan dari kantor polisi pada pukul 10. 40 wpb,
sedangkan tiga orang lainnya di tahan sampai dengan pulang ada pukul
02.15 wpb.
Namun setelah polisi menangkap 6 orang aktivis KNPB Wilayah sorong
raya, tetapi aksi demonstrasi damai tentang mendukung peresmian dan
pembukaan Kantor OPM di Moresby, tetap berjalan sampai dengan selesai.
Aksi tersebut yang dipimpin oleh juru bicara KNPB, Jeck Badi bersama
Kordinator Lapangan (KORLAP) I Marten Tenau, selama tiga jam.
Aksi tersebut di pusatkan di jalan raya Ahmad Jani sorong, depan Bank
Mandiri. Namun masa aksi tetap solit dalam barisan dengan mengangkat
tangan kiri sebagai simbol perlawawana, dan mengatakan yel-yel “Papua
Merdeka”.
Namun tuntutan hak Penentuan Nasib sendiri adalah hak setiap orang,
dijamin oleh Hukum internasional sehingga wajib diperjuangkan oleh
rakyat Papua Barat, karena Hak Politik Bangsa Papua, telah dilanggar
oleh Pemerintah Indonesia, dalam pelaksanan Penetuan pendapat Rakyat
pada tahun 1969 di Papua Barat, merupakan pelecehan terhadap
penghormatan hak asasi manusia di muka bumi ini.Kolonialisme Indonesia
yang kini menjadi jembatan bagi kapitalisme global adalah musuh rakyat
dunia yang harus dihapuskan. (stv.p)
Sumber : www.independenceinfo.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar