Kerusakan Alam West Papua |
Supiori (Sulpa) – Adanya kekuatiran masyarakat
bahwa dua tahun mendatang kawasan Cagar Alam Sansundi akan gundul
mendekati kenyataan. Saat ini, tiap hari puluhan kayu di kawasan Cagar
Alam Sansundi ditebang oleh masyarakat yang berdomisili di sekitar
kawasan cagar alam tersebut, terutama masyarakat Kampung Sansundi dan
Wopes, Distrik Bondifuar. Diperkirakan ada 26 unit handsaw milik
masyarakat yang beroperasi menggunduli Sansundi.
Viktor Boseren, salah satu operator handsaw Kampung Wopes, yang juga
salah satu anak pemilik ulayat kawasan cagar alam, membenarkan
kemungkinan hancurnya Cagar Alam Sansundi.
Dirinya dan saudara-saudaranya berniat untuk berhenti dari aktivitas
merugikan ini, namun karena desakan kepentingan ekonomi dan pembangunan,
terpaksa ia menebang kayu-kayu di kawasan cagar alam untuk dijual.
“Kayu-kayu yang kita tebang ini tidak ditebang di pinggir jalan,
tetapi ditebang pada jarak sekitar 2 kilometer dari jalan raya. Areal
tebang saat ini sudah 44 hektar dari kawasan cagar alam seluas 6000
hektar, ” jelasnya.
Kayu-kayu tersebut, lanjut Viktor, dikirim ke Supiori untuk pembangunan rumah dan kantor di Supiori dan Biak.
Dikatakan, untuk reboisasinya, sekalipun tidak mendapat bantuan
bibit, pihaknya sudah menyiapkan bibit kayu merbau sebanyak 500 pohon
untuk ditanam mengganti pohon-pohon yang ditebang. (B/CR6/R2)
Sumber : www.suluhpapua.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar