JAYAPURA - Maraknya aksi
demonstrasi penolakan Otsus Plus belakangan ini, yang dilakukan Gerakan
Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat (Gempar), ternyata juga menyita
perhatian dari para mahasiswa Pasifik dari Australia - Papua New Guinea
(PNG).
The Leader Pacific Student of West Papua.(Pimpinan Mahasiswa Pasifik) Ago, P. Gobay dalam wawancaranya dengan Bintang Papua, mengatakan, aksi demo yang dilakukan masiswa yang tergabung dalam Gempar adalah suatu kewajiban dan harus dilakukan mahasiswa, mengingat sejarah reformasi di Indonesia mahasiswa adalah pihak yang berusaha melakukan perubahan-perubahan. Jadi wajarlah jika mahasiswa melakukan demonstrasi dan mengkritisi kebijakan baru dari pemerintah Indonesia yang disebut Otonomi Khusus (Otsus).
Terkait dengan itu, Gabungan Mahasiswa Pasifik Australia Sampai Papua New Guinea (PNG) menegaskan tiga hal pokok.
Antara lain, Pertama, Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) segera
bertanggung jawab terhadap sejumlah mahasiswanya yang ditahan dengan
mencari jalan agar sejumlah mahasiswa yang ditahan polisi karena
melakukan demo segera dibebaskan.
Kedua, Kami dari gabungan Mahasiswa Pasifik menegaskan, pemerintah Indonesia segera menghentikan pemberian gula-gula manis kepada rakyat Papua yakni Otsus yang ujungnya hanya memusnahkan Rakyat Bangsa Papua Barat.
Ketiga lanjut A.Gobay, kami tidak bermaksud kuliah tinggi-tinggi dengan harapan hanya mati miskin di bawah kaum kapitalisme, Imperialisme dan Klonialisme. “Oleh sebab itu Kami dari Mahasiswa Pasifik mengharapkan lebih dulu segera menyelesaikan Masalah Besar yang ada di Papua yakni Penentuan Nasib Sendiri. (Self determination),”katanya.(don/don/l03)
Sumber : www.bintangpapua.com
Kedua, Kami dari gabungan Mahasiswa Pasifik menegaskan, pemerintah Indonesia segera menghentikan pemberian gula-gula manis kepada rakyat Papua yakni Otsus yang ujungnya hanya memusnahkan Rakyat Bangsa Papua Barat.
Ketiga lanjut A.Gobay, kami tidak bermaksud kuliah tinggi-tinggi dengan harapan hanya mati miskin di bawah kaum kapitalisme, Imperialisme dan Klonialisme. “Oleh sebab itu Kami dari Mahasiswa Pasifik mengharapkan lebih dulu segera menyelesaikan Masalah Besar yang ada di Papua yakni Penentuan Nasib Sendiri. (Self determination),”katanya.(don/don/l03)
Sumber : www.bintangpapua.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar