AKsi Bisu "Gempar" di depan gapura Uncen.
Foto: Hendrikus Yeimo
|
Jayapura, -- Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan
mahasiswa Pemuda Rakyat Gempar kembali melakukan aksi. Kali ini mereka aksi
bisu dengan menutup mulut dan menduduki di depan gapura Universitas
Cenderawasih (Uncen) Waena, Jayapura, Selasa (12/11/2013) sekitar pukul 11.00 siang.
Aksi bisu mahasiswa ini dilakukan sebagai bentuk protes
atas matinya demokrasi di Papua. Juga sebagai bentuk protes terhadap pemerintah
provinsi, Majelis Rakyat Papua (MRP), Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP),
Felix Wanggai (Staff khusus Presiden) dan Universitas Cenderawasih (Uncen).
"Aksi bisu ini kami kembali lakukan untuk protes
terhadap pemerintah provinsi Papua yang melakukan konspirasi politik dengan,
MRP, DPRP, Felix Wanggai dan Uncen demi kepentingan politik lalu pihak pihak
terkait dengan sengaja mereka menahan, aktivis mahasiswa Yason Ngelia dan
kawan-kawan yang ditahan tanpa bersalah, tutur kordinator Gempar sementara,
Alfa Rohmana kepada majalahselangkah.com.
"Teman-teman kami harus dibebaskan, karena mereka sama
sekali tidak bersalah. Mereka melakukan aksi damai untuk kepentingan rakyat
jelata, yang belum paham tentang apa itu sebenarnya Otonomi Plus yang di canangkan
oleh elit politik," tambahnya berharap.
Kata dia, aksi bisu akan dilakukan hingga aktivis
mahasiswa Yason Cs di bebaskan tanpa syarat.
"Kami akan melakuakan aksi bisu sampai Yason dan teman-teman kami yang lain di
bebaskan, mereka harus dibebaskan oleh aparat, Negara Kesatuan Republik
Indoesia tanpa syarat."
Pantauan majalahselangkah.com,
aksi bisu para mahasiswa Gempar dikawal oleh aparat kepolisian dari Polresta
Jayapura. (MS/Hendrikus Yeimo)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar