Ko,,,,SBY Takut
Membicarakan Soal Pelanggaran HAM Papua di Internasional?
YOGYA. . Setiap kali bapak presiden SBY
pergi ke luar negeri untuk membicarakan soal Papua, SBY masih saja membicarakan
soal makan dan minum yang ujung ujung kesejahtraan bagi rakyat Papua. Ingat,,,, masalah Papua bukan masalah kesejahtraan tetapi masalah kemerdekaan.
Walau SBY
mengaku diri bahwa NKRI selalu berusaha keras dengan berbagai program untuk
mewujudkan kesejahtraan di Papua, fakta telah mendukung bahwa dibalik omongan
SBY itu hanya ada pelanggaran HAM di bumi Papua.
Soal
makan dan minum bagi rakyat Papua ini kembali SBY mencerikan dengan Perdana
Menteri Australia, Tony Abbott yang baru terpilih, untuk pertama
kalinya berkunjung ke Indonesia di Istana Negara Jakarta, Senin
(30/9/2013) petang.
Di
hadapan pers, Presiden SBY mengaku sempat membicarakan berbagai hal terkait
persoalan Papua, "Papua, saya
sampaikan ke PM, kebijakan Indonesia untuk mengelola Papua sudah sangat jelas.
Pendekatan kesejahteraan rakyat, keadilan dan demokrasi," jelas SBY di
Istana Negara, Jakarta, Senin (30/9/2013).
SBY juga memaparkan,
bahwa pemerintah tetap fokus untuk untuk membangun Papua. Pemerintah
menganggarkan anggaran yang tidak sedikit untuk membangun Papua yang lebih baik
lagi.
"Karena itulah
solusi yang paling baik dan saya sampaikan ke beliau sebagai contoh pembangunan
perkapita seluruh Indonesia paling tinggi untuk Papua. Kami sangat tulus, dan
serius untuk majukan saudara di Papua," jelas SBY.
Walau diakui oleh SBY
ke Abbot bahwa ada persoalan di Papua, namun bukan berarti ingin keluar dari
NKRI. SBY mengatakan, bahwa persoalan itu merupakan bagian dari sebuah
demokrasi. Bukan sebagai ancaman untuk keluar dari NKRI.
"Tentu ada masalah
struktural, lokal yang harus kami kelola. Negara Indonesia, demokrasi tentu
masalah ekspresi di Papua bagian dari demokrasi, Papua adalah bagian integral
dari NKRI. Kedualatan Indonesia mencakup Papua, itulah keutuhan
Indonesia," tegas SBY.
Lanjut SBY, mendengar
pemaparan itu, PM Australia tersebut menghargai kedudukan Indonesia di Papua."Saya
senang Australia menghormati kedualatan kami dan kontribusi atasi masalah ini.
Indonesia ambil tanggungjawab penuh masalah Papau denga baik dan bijak,"
tutur SBY.
Yang
menjadi pertanyaan besar bagi rakyat Papua adalah, kenapa bapak presiden
SBY masih asik asikan dalam membicarakan
soal makan dan minum bagi rakyat Papua? Emang rakyat Papua tidak bisa berkebun
opo? Atau emang rakyat Papua tidak bisa bertani sehingga seorang presiden ko
masih asik-asikan membicarakan soal makan-minum?.
Haeeee,
kalau ngomong kaya gini pasti Perdana Menteri Australia, Tony Abbott ketawai,
karena di Papua itu bukan membicarakan soal makan dan minum tetapi di Papua itu
membicarakan tentang pelanggaran HAM yang membuat masyarakat Papua ingin
merdeka sendiri.
Pasti
saja seorang Perdana Menteri Australia, Tony Abbott berpikir dalam hati, iki
pie, di Papua itu banyak pelanggaran HAM ko tidak dibicarakan, ko dibicarakan
hanya makan minum aja. Andaikan saya
orang Indonesia, pasti saya malu…..
Andaikan
seorang Presiden itu mempunyai rasa kemanusiaan pasti membicarakan tentang
pelanggaran HAM di Papua. Namun mungkin karena orang Papua sudah dicap sebagai
binatang jadi semua pelanggaran HAM itu bagaikan binatang yang dibunuh oleh
militer Indonesia.
Ingat
ya pak presiden, kalau dilain waktu juga bapak SBY diundang untuk membicarakan
soal Papua, dengan sejujurnya membicarakan semua pelanggaran HAM yang selama
ini masih dilakukan oleh militer Indonesia terhadap umat manusia Papua yaaaa.
Sebab sesungguhnya kami manusia Papua adalah manusia ciptaan Allah yang sama
seperti ras melayu atau Indonesia.
Haeee,,,
jujur itu berat ka? Haeeee,,, jujur itu sakit ka? Haeee,,, jujur itu dosa ka? (Bidaipouga)
Sumber : http://timipotu.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar