ROCKY WIM MEDLAMA (JUBI/APRILA) |
Jayapura, 24/10 – Rencana perayaan Hari
Sumpah Pemuda ang akan dilakukan oleh Lembaga Masyarakat Adat (LMA)
bersama Barisan Merah Putih (BMP) di Wutung, Perbatasan RI–PNG pada 28
Oktober mendapat reaksi dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
KNPB menyatakan penolakan terhadap eksistensi LMA. “Kami segenap
Rakyat Papua Barat dari Sorong sampai Merauke tidak pernah mengakui
eksistensi LMA Provinsi Papua karena merupakan buatan kolonial untuk
kepentingan penjajahan di PapuaBarat,” kata Wim Rocky Medlama,
Jurubicara KNPB dalam jumpa persnya yang dilakukan di Prima Garden
Caffee, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (24/10).
Sehingga KNPB meminta segera menghentikan semua aktivitas yang
mengatasnamakan Lembaga Masyarakat Adat. KNPB juga meminta Pemerintah
Indonesia menghentikan nsegala kegiatan yang berkaitan dengan perayaan
Hari Sumpah Pemuda Indonesia di Tanah Papua karena merupakan pembohongan
publik. “Kami menghimbau kepada masa rakyat untuk tidak terlibat di
dalam kegiatan ini karena sejarah mencatat, Sumpah Pemuda hanya dihadiri
Yong Java, Yong Sumatera, Yong Selebes, Yong Sulawesi, Yong Ambonia,”
kata Wim.
Senada dengan hal tersebut, Oli, salah satu anggota KNPB mengatakan,
tidak ada Yong Papua dalam Dokumen Sejarah Indonesia. KNPB juga
menyerukan mobilisasi umum bagi masa rakyat untuk menuntut pengakuan
nasib sendiri (self determination) sesuai dengan Perjanjian New
York, 15 Agustus 1962 Pasal 18. “Ini adalah sikap dan mosi tidak
percaya Rakyat Papua terhadap Sumpah Pemuda Indonesia, 28 Oktober 1928,”
tuturnya. (Jubi/Aprila Wayar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar