Masyarakat di Wambi sedang dengar arahan Bupati Merauke (Jubi/Ans) |
Merauke –
Secara umum, masyarakat di kampung-kampung yang tersebar di Distrik
Okaba, Ngguti dan Tubang, Kabupaten Merauke, Papua, menolak rencana
masuknya investasi disana. Penolakan itu berdasarkan pertimbangan
habitat di dalam hutan bakal hilang.
Demikian
disampaikan Kepala Kampung Wambi, Kristoforus Basik-Basik yang ditemui
tabloidjubi.com, Sabtu (31/8). Menurutnya, dalam hamparan hutan luas
itu, hidup beragam ekosistem mulai dari saham, babi, rusa serta beberapa
binatang lain. Dengan demikian, jika hutan dirusak, maka otomatis
ekosistem didalamnya akan hilang.
“Kami punya
kesepakatan bulat yang ditandai dengan upacara adat untuk menolak
investor dari mana saja yang datang dan ingin berinvestasi. Karena,
kerugian besar akan dialami dan dirasakan masyarakat jika hutan dibabat.
Sekali lagi, kami tidak mau habitat dalam hutan hilang begitu saja,”
ujarnya.
Ketua Adat
Wambi, Wilhelmus Kaize menambahkan, para leluhur telah mengingatkan agar
tanah yang ada, tidak boleh diserahkan kepada siapa pun, termasuk
investor. Lebih baik tetap dijaga dan dipelihara. Karena di dalamnya
terdapat banyak binatang.
Bupati
Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan, jika masyarakat menolak untuk
menerima kehadiran investor, maka pemerintah tidak mungkin harus
memaksakan. “Kita akan tumbuh secara manual. Tetapi, kehadiran investor
itu, merupakan kebijakan dari pusat. Ya, saya berharap agar para kepala
kampung dapat memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat. Sehingga
mereka tidak salah dalam menanggapi,” pintanya. (Jubi/Ans)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar