TPN/OPM melalui Sekretaris Jenderalnya,
Anton Tabuni, Tentara Pembebasan Nasional
(TPN)-Organisasi
Papua Merdeka (OPM)
|
JAYAPURA – TPN/OPM
melalui Sekretaris Jenderalnya, Anton Tabuni, Tentara Pembebasan
Nasional (TPN)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan
bertanggungjawab atas tewasnya salah satu anggota TNI yang tertembak di
Distrik Tinngineri, Tingginambut, Puncak Jaya, Sabtu (31/8) lalu.
Saat dihubungi Bintang Papua, Minggu (1/9) kemarin, Anton juga mengklaim bahwa, kontak senjata tersebut dimulai aparat Indonesia, “Iya betul tuan, kami menembak karena mereka tembak kami duluan, dan sepertinya mereka mau serang kami punya markas, yah jadi mau bagaimana,” ujar Tabuni.
Anton juga menegaskan bahwa, apapun terkait hak kedaulatan dan tanah, maka akan tetap dipertahankan sampai kapanpun. ”Kami hanya ingin menjaga dan membela tanah kami, ini wilayah kami, dan ini yang kami pertahankan, kami ingin berdaulat, karena kami adalah organisasi yang resmi, jadi apapun resiko yang ada akan kami hadapi, kami tidak pernah takut dan gentar,” tandasnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Kombes (Pol) I Gede Sumerta Jaya, S.IK., ketika dikonfirimasi via ponsel pada Minggu (1/9) membenarkan pihakya telah menerima laporan tewasnya seorang Anggota Satgas Yonif 753 bernama Pratu Andre, setelah terjadi aksi kontak senjata antara anggota TNI dan kelompok sipil bersenjata di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu (31/8) sekitar pukul 14.30 WIT.
“Kami sangat menyesalkan dengan adanya kejadian ini, padahal anggota TNI yang bertugas di sana dalam rangka mendorong mensejahterakan masyarakat di sana dan mendorong pembangunan yang sedang digiatkan oleh Bupati Puncak Jaya,” tandas Kabid.
Adapun kronologis kejadiannya, menurut Kabid, pada Sabtu (31/8) sekitar pukul 14.30 WIT di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya telah terjadi kontak senjata antara anggota TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Padahal, pada saat anggota TNI sedang melaksanakan tindakan polisionil yaitu membantu tugas-tugas kepolisian untuk mengamankan jalur pasokan kebutuhan masyarakat dan jalur memperlacar proses pembangunan sehingga mengakibatkan 1 anggota TNI gugur terkena tembak An. Pratu Andre. Pelaku diduga dari kelompok yang selalu mengganggu dan yang selalu membuat resah masyarakat setempat.
Ditanya motifnya, kata Kabid, mereka ingin mengganggu proses pembangunan dan proses mensejahterakan masyarakat yang intinya ingin membuat masyarakat di Puncak Jaya makin menderita, karena dengan kejadian ini akan menghambat proses pendistribusian kebutuhan masyarakat dan menghambat proses pendistribusian untuk pembangunan. Sebab kondisi ini akan membuat harga-harga makin tak terjangkau oleh masyarakat, dimana penyuplai bahan-bahan tadi akan trauma dan takut ke daerah tersebut. Korban saat ini sudah dievakuasi ke Jayapura.(bom/mdc/don/l03)
Sumber : www.bintangpapua.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar