Ilustrasi |
Jakarta, -- Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) menegaskan, Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
Dikutip, inilah.com, Kamis, 22 Meret 2012, SBY
telah bicarakan dengan Sekjen PBB, Ban ki-Moon ketika berkunjung ke Indonesia soal Palestina.
Dalam kesempatan itu SBY mengatakan Indonesia satu perspektif dengan negara-negara lain untuk mendukung penyelesaian masalah Palestina.
Selain pernyataan SBY, Indonesia bersama 20 negara menggelar Konferensi Internasional Pembebasan Palestina di Bandung. Konfrensi itu menghasilkan sejumlah kesepakatan. Salah satunya adalah dukungan nyata kaum muslimin bersama Komunitas Internasional untuk kemerdekaan Palestina.
Pernyataan dukungan ini mengundang aksi protes sejumlah elemen di Papua.
Aktivis mahasiswa Papua, Jekson Ikomou mengatakan, krisis kemanusiaan yang dialami oleh orang Papua senasib dengan masyarakat Palestina. "SYB mestinya selesaikan konflik di Papua yang mengobankan ribuan orang Papua" ungkapnya.
Ketua Koordinator Koalisi Masyarakat Adat Papua Anti Korupsi (Kampak), Dorus Wakum juga meminta SBY jangan jadikan Otonomi Khusus (Otsus) sebagai sebuah solusi atas persoalan di Papua.
Karena menurut Dorus, Otsus sedang bermasalah dan dianggap gagal. Maka SBY lakukan Dialog Jakarta-Papua yang dimediasi oleh pihak ketiga yang netral.
Sementara itu, Pengamat Sosial Papua, Naftali Edowai mengatakan SBY lebih mendukung konflik di negara lain, sementara masalah pelanggaran HAM di Papua dianggap masalah sepele dan bisa diredam dengan pendekatan kesejahteraan.
"Karena bagi Indonesia, sejarah aneksasi Papua ke Indonesia sudah final. Sementara orang Papua anggap status Papua ke dalam Indonesia adalah ilegal," ujar Edowai. (MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Dalam kesempatan itu SBY mengatakan Indonesia satu perspektif dengan negara-negara lain untuk mendukung penyelesaian masalah Palestina.
Selain pernyataan SBY, Indonesia bersama 20 negara menggelar Konferensi Internasional Pembebasan Palestina di Bandung. Konfrensi itu menghasilkan sejumlah kesepakatan. Salah satunya adalah dukungan nyata kaum muslimin bersama Komunitas Internasional untuk kemerdekaan Palestina.
Pernyataan dukungan ini mengundang aksi protes sejumlah elemen di Papua.
Aktivis mahasiswa Papua, Jekson Ikomou mengatakan, krisis kemanusiaan yang dialami oleh orang Papua senasib dengan masyarakat Palestina. "SYB mestinya selesaikan konflik di Papua yang mengobankan ribuan orang Papua" ungkapnya.
Ketua Koordinator Koalisi Masyarakat Adat Papua Anti Korupsi (Kampak), Dorus Wakum juga meminta SBY jangan jadikan Otonomi Khusus (Otsus) sebagai sebuah solusi atas persoalan di Papua.
Karena menurut Dorus, Otsus sedang bermasalah dan dianggap gagal. Maka SBY lakukan Dialog Jakarta-Papua yang dimediasi oleh pihak ketiga yang netral.
Sementara itu, Pengamat Sosial Papua, Naftali Edowai mengatakan SBY lebih mendukung konflik di negara lain, sementara masalah pelanggaran HAM di Papua dianggap masalah sepele dan bisa diredam dengan pendekatan kesejahteraan.
"Karena bagi Indonesia, sejarah aneksasi Papua ke Indonesia sudah final. Sementara orang Papua anggap status Papua ke dalam Indonesia adalah ilegal," ujar Edowai. (MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar