Foto Denny Hisage waktu lalu (dok) |
Paniai, KNPBnews – Gabungan TNI dan Polri kembali
menangkap warga sipil tanpa alasan di Kampung Ipakiye, Paniai pada Jumat
(9/8)) lalu. Sebanyak 5 keluarga besar termasuk satu pendeta, Yunus
Gobai ditangkap. Informasi ini dilaporkan warga via handphone kemarin
(10/8).
Crew KNPBnews Timika meminta keterangan lebih lanjut. Menurut Markus,
awalnya mereka mendengar bunyi sepatu laras di depan rumah. Lalu
mereka keluar dan menanyakan maksud kedatangan rombongan gabungan TNI
POLRI. “Kami kasi tau untuk apa kalian jalan-jalan malam, namun tanpa
bicara mereka langsung dobrak pintu dengan peralatan senjat lengkap.
Kami merasa terkejut karena tanpa sebab akibat kami ditangkap oleh
tentara Indonesia., “Kata salah warga yang ditangkap.
Dari cerita korbab, saat itu ada satu Militer Indonesia mengatakan
tangkap mereka semua yang ada didalam rumah itu. Kemudian, mereka
menangkap keluarga Musa Yeimo, Keluarga Sem Yeimo, Keluarga San Yeimo
dan Keluar Kalep Yeimo. Setelah itu mereka membawa ke jalan umum Ipakie
lalu mereka menyuruh naik ke mobil Dalmas lalu membawa mereka ke Kantor
Polisi di Uwibutu Madi. Sebagian yang tidak ditangkap berbondong-bondong
menuju kantor Polres Madi untuk bermalam. Salah satu Pendeta, Yunus
Gobai juga ikut ditangkap.
Selama di tahanan, mereka tidak diberi malan dan minum. Ada juga
tangisan anak-anak mereka meminta makan kepada orang tua mereka, lalu
mereka semua ditampung diruangan Polres Paniai, “Jelasnya.
Pada hari Jumat pagi Kapolres Paniai AKBP Jannus Siregar pergi
kunjungan ke Distrik Paniai Barat Obano, sedangkan masyarakat yang
ditahan tampung dalam penjara, mereka di kunci oleh pihak polisi.
Namun, Jumat siang pukul 11.00 WIT. pihak Tokoh Agama, Pemuda, dan
Kepala Kampung Enarotali datangi ke Polres Paniai untuk meminta
keterangan mengenai penangkapan masyarakat itu. Saat itu mereka
menjumpai Wakil Kapores di Kantor Polres Paniai dan memastikan pengkapan
tersebut, ternyata beberapa warga tersebut dalam kurungan penjara di
Kantor Polres.
Seusai itu, mereka berbincang-bincang dengan Wakil Kapolres dan Tokoh
Agama, Adat, dan Kepala Kampung terkait penangkapan warga sipil tanpa
sebab akibat yang jelas itu. Wakil Kapolres mengatakan, dirunya tidak
berani untuk mengambil keputusan untuk memulangkan warga yang diatngkap.
Setelah terjadi tawar menawar, Wakapolres mengatakan bahwa Pdt. Yunus
Gobai akan dipulangkan setelah Kapolres riba, polres pulang dari Obano,
tapi 5 orang lain, yakni Musa Yeimo, Sem Yeimo, Mesak Yeimo, Naftali
Yeimo, dan San Yeimo itu kami akan tetap ditahan untuk diperiksa.
Sementara itu, menurut tabloidjubi.com,
gabungan TNI Polri pada 4 Agustus lalu di Paniai melakukan pengrusakan
pintu Gedung Gereja Santa Maria Magdalena dan Swiping terhadap warga
dengan alasan pemeriksaan senjata milik anggota Militan namun tidak
tidak ditemukan senjata. (DA)