Pages

Pages

Minggu, 11 Agustus 2013

Masyarakat Adat Papua Harus Mencintai Makanan Lokal

Para pembicara di seminar hari pribumi internasional,
dari (kanan ke kiri) Frits Ramandey, Leonard Imbiri,
Fince Yarangga, dan Olga Hamadi (Foto: Arnold Belau/SP)

PAPUAN, Jayapura— Viktor Mambor, pemimpin redaksi Tabloid Jubi Online dan Majalah Jubi meminta masyarakat adat Papua  untuk  mengelola makanan lokal Papua sedemikian rupa agar dapat bersaing dengan makanan modern yang ada. 

“Orang Papua harus punya nama adat atau nama tanah. Karena adat itu menunjukan identitas orang Papua. Juga orang Papua harus mampu mencintai produk makanan lokal Papua seperti sagu, keladi, petatas dan lainnya,” ujar Mambor pada perayaan peringatan hari Pribumi Internasional,  di Aula P3W, Padangbulan, Abepura, Papua, Sabtu (10/7/2013) siang.

Mambor melihat, di era modern ini masyarakat adat Papua lebih menyukai makanan dari luar tanah Papua seperti bakso dan makanan yang dijual di warung-warung umum.

Sementara itu, tokoh perempuan Papua, Mama Fince Yarangga berharap orang Papua dapat melestarikan dan mengkonsumsi makanan lokal, sebab sebelum makanan modern ada, dan makanan lokal itulah yang memberikan hidup kepada orang asli Papua diatas tanah Papua.

“Makanan lokal Papua lebih dulu ada sebelum makanan modern, jadi kita harus menghargai dan terus mengkonsumsi makanan lokal Papua yang ada,” kata Mama Fince Yarangga.

ARNOLD BELAU  
 
Sumber :  www.suarapapua.com