Para pembicara di seminar hari pribumi internasional,
dari (kanan ke kiri) Frits Ramandey, Leonard Imbiri,
Fince Yarangga, dan Olga Hamadi (Foto: Arnold Belau/SP)
|
PAPUAN, Jayapura— Viktor Mambor, pemimpin redaksi
Tabloid Jubi Online dan Majalah Jubi meminta masyarakat adat Papua
untuk mengelola makanan lokal Papua sedemikian rupa agar dapat bersaing
dengan makanan modern yang ada.
“Orang Papua harus punya nama adat atau nama tanah. Karena adat itu
menunjukan identitas orang Papua. Juga orang Papua harus mampu mencintai
produk makanan lokal Papua seperti sagu, keladi, petatas dan lainnya,”
ujar Mambor pada perayaan peringatan hari Pribumi Internasional, di
Aula P3W, Padangbulan, Abepura, Papua, Sabtu (10/7/2013) siang.
Mambor melihat, di era modern ini masyarakat adat Papua lebih
menyukai makanan dari luar tanah Papua seperti bakso dan makanan yang
dijual di warung-warung umum.
Sementara itu, tokoh perempuan Papua, Mama Fince Yarangga berharap
orang Papua dapat melestarikan dan mengkonsumsi makanan lokal, sebab
sebelum makanan modern ada, dan makanan lokal itulah yang memberikan
hidup kepada orang asli Papua diatas tanah Papua.
“Makanan lokal Papua lebih dulu ada sebelum makanan modern, jadi kita
harus menghargai dan terus mengkonsumsi makanan lokal Papua yang ada,”
kata Mama Fince Yarangga.
ARNOLD BELAU
Sumber : www.suarapapua.com