Pages

Pages

Senin, 05 Agustus 2013

PEMEKARAN PROVINSI DAN KABUPATEN DI TANAH WEST PAPUA BARAT MURNI KEPENTINGAN POLITIK, KEAMANA DAN EKONOMI

Ilustrasi Pemekaran Wilaya Di West Papua.
Numbay : Dari perspektif Gereja yang selalu berbicara kebenaran dan keadilan, posisi Pemerintah Indonesia sangat lemah. Tidak ada alasan mendasar, rasional dan objektif yang memperkuat klaim bangsa Indonesia tentang eksistensi dan status politik West Papua dalam wilayah Indonesia. Karena, kebenaran sejarah membuktikan bahwa West Papua dimasukan secara paksa kedalam wilayah Indonesia dengan kekuatan militer Indonesia. Oleh karna itu, tanah dan sumber daya alam yang kaya dan subur di West Papua harus direbut dan dipertahankan dengan kekuatan senjata tanpa mengindahkan manusia West Papua.

Untuk memperkuat posisi lemah bangsa Indonesia tentang West Papua, bangsa Indonesia melakukan berbagai upaya rekayasanmanipulasi yang dikemas dalam istilah “pembagunan” dam “ pemekaran Provinsi dan Kabupaten “ di Tanah West Papua. Sebenarnya agenda tersembunyi adalah penindasan dan eksplaritas manusia West Papua, pemusnahan etnis West Papua Melanesia, sumber daya alam West Papua dan menguasai Tanah dan memiliki Tanah West Papua.

Upaya-upaya bangsa Indonesia merupakan peryangga, penopang dan memperkuat penduduk Indonesia di Tanah West Papua adalah sebagai berikut.
1.      Pemekaran Provinsi Papua Barat secara paksa tanpa mengindahkan UU Otonomi Khusus No. 21 Tahun 2001 dan juga tidak mempedulikan rekomendasi dari Majelis Rakyat Papua (MRP) tentang konsultasi publik.
2.      Pemekaran beberapa kabupaten di seluruh wilayah Provinsi Papua.
3.      Menempatkan pejabat-pejabat non-Papua sebagai agen intelejen di berbagai posisi penting di provinsi dan kabupaten pemekaran bahkan intelejen aktif yang menyamar sebagai sipil.
4.      Menggirimkan Transmigrasi gelap dalam jumlah besar ke Tanah West Papua.
5.      Mendatangkan penduduk luar tanpa kontrol ke West Papua.
6.      Mendirikan pos-pos militer di seluruh Tanah West Papua, baik bentuk Korem, Batalyon, Kodim dan Koramil.
7.      Mendirikan pos-pos Polisi di seluruh Tanah West Papua.
8.      Membangun Mesjid-mesjid di seluruh Tanah West Papua dengan alasan toleransi dan kebebasan beragama, pada hal kenyataannya di luar West Papua, orang kristen di tindas dilarang untuk membangun tempat ibadah bahkan yang sudah ada dibakar dan ditutup.
9.      Mendatangkan perusahan-perusahan asing yang akan menyedot atau menyampung karyawan dari luar West Papua, tentu saja didukung penuh oleh kekuatan militer TNI, POLRI Indonesai dengan alasan aset vital Negara.
10.  Membangun tokoh-tokoh besar dan mega di seluruh Tanah West Papua untuk menyampung karyawan dari luar West Papua, tentu saja didukung oleh aparat militer TNI, POLRI Indonesia.

Sumber :Buku,  Pemusnahan Etnis Melanesia, Karyah Anak Negeri West Papua. Pdt. Dumma Socrates Sofyan Yoman
Ditulis kembali oleh Mepa Kolaitaga Kobogau