Ilustrasi Pemekaran Wilaya Di West Papua. |
Numbay : Dari
perspektif Gereja yang selalu berbicara kebenaran dan keadilan, posisi
Pemerintah Indonesia sangat lemah. Tidak ada alasan mendasar, rasional dan
objektif yang memperkuat klaim bangsa Indonesia tentang eksistensi dan status
politik West Papua dalam wilayah Indonesia. Karena, kebenaran sejarah
membuktikan bahwa West Papua dimasukan secara paksa kedalam wilayah Indonesia
dengan kekuatan militer Indonesia. Oleh karna itu, tanah dan sumber daya alam
yang kaya dan subur di West Papua harus direbut dan dipertahankan dengan
kekuatan senjata tanpa mengindahkan manusia West Papua.
Untuk memperkuat posisi lemah bangsa Indonesia
tentang West Papua, bangsa Indonesia melakukan berbagai upaya
rekayasanmanipulasi yang dikemas dalam istilah “pembagunan” dam “ pemekaran
Provinsi dan Kabupaten “ di Tanah West Papua. Sebenarnya agenda tersembunyi
adalah penindasan dan eksplaritas manusia West Papua, pemusnahan etnis West
Papua Melanesia, sumber daya alam West Papua dan menguasai Tanah dan memiliki
Tanah West Papua.
Upaya-upaya bangsa Indonesia merupakan peryangga,
penopang dan memperkuat penduduk Indonesia di Tanah West Papua adalah sebagai
berikut.
1.
Pemekaran
Provinsi Papua Barat secara paksa tanpa mengindahkan UU Otonomi Khusus No. 21
Tahun 2001 dan juga tidak mempedulikan rekomendasi dari Majelis Rakyat Papua
(MRP) tentang konsultasi publik.
2.
Pemekaran
beberapa kabupaten di seluruh wilayah Provinsi Papua.
3.
Menempatkan
pejabat-pejabat non-Papua sebagai agen intelejen di berbagai posisi penting di
provinsi dan kabupaten pemekaran bahkan intelejen aktif yang menyamar sebagai
sipil.
4.
Menggirimkan
Transmigrasi gelap dalam jumlah besar ke Tanah West Papua.
5.
Mendatangkan
penduduk luar tanpa kontrol ke West Papua.
6.
Mendirikan
pos-pos militer di seluruh Tanah West Papua, baik bentuk Korem, Batalyon, Kodim
dan Koramil.
7.
Mendirikan
pos-pos Polisi di seluruh Tanah West Papua.
8.
Membangun
Mesjid-mesjid di seluruh Tanah West Papua dengan alasan toleransi dan kebebasan
beragama, pada hal kenyataannya di luar West Papua, orang kristen di tindas
dilarang untuk membangun tempat ibadah bahkan yang sudah ada dibakar dan
ditutup.
9.
Mendatangkan
perusahan-perusahan asing yang akan menyedot atau menyampung karyawan dari luar
West Papua, tentu saja didukung penuh oleh kekuatan militer TNI, POLRI
Indonesai dengan alasan aset vital Negara.
10. Membangun tokoh-tokoh
besar dan mega di seluruh Tanah West Papua untuk menyampung karyawan dari luar
West Papua, tentu saja didukung oleh aparat militer TNI, POLRI Indonesia.
Sumber :Buku, Pemusnahan Etnis Melanesia, Karyah Anak Negeri
West Papua. Pdt. Dumma Socrates Sofyan Yoman
Ditulis kembali oleh Mepa Kolaitaga Kobogau