Pages

Pages

Kamis, 22 Agustus 2013

MASYARAKAT KULIT HITAM DI TANAH PAPUA DALAM BARA GENOSIDA OLEH MILITER INDONESIA

UNGKAPAN DOSA INDONESIA : Setiap daerah di tanah papua berada dalam garis politik genosida di programkan oleh presiden indonesia  dan di mainkan oleh kaki tangannya secara halus dan licik. Masyarakat di seluruh tanah papua hidu p dalam kekawatiran atas genosida isu-isu yang sedang berkembang menyebarkan di genggaman sms HP dan media-media lainnya. Masyarakat papua terasa teramcam dengan isu-isu yang di sebarkan oleh Militer, intel, bin, bais, polisi, brimob, dan tentara Indonesia di tanah papua. Dan perbuatan-perbuatan genosida pembunuhan yang terjadi dimana bergejolak politik. 

Banyak kejadian di tempat kota-kota setiap kabupaten, dimana mereka berjalan hidup. Militer indonesia mata-mata mengkubuhkan masyarakat pemuda sendiri di tempat-tempat pemusatan terminal maupun di depan terpenting sasarannya. Hanya untuk menjaga-jaga membunuh manusia masyarakat papua yang tidak bersalah oleh  pemerintahan presiden indonesia dan kaki tangan militer indonesia. 

Militer Indonesia Genosida terhadap Masyarakat papua melalui banyak cara yang mereka di perlakukan yaitu : melalui makanan, melalui minuman, melalui seksual bebas, melalui bius-biusan, melalui mata-mata, melalui penipuan proyek pembangunan, melalui pilkada dapat di budak politik pilkada, melalui tipuan pengobatan di rumah sakit, melalui budak-budak pekerjaan lainnya, melalui interaksi vokal dalam bara genosida, dan lain-lain secara halus dan pelan.

Negara indonesia Presidennya Susilo Bambang yudoyono dengan kakitangannya Telah melupakan Kemanusian dan melupakan Menyiapkan mencari jalan Tuhan di era transisi perubahan peradaban ini. Semakin berkembang Pesat program gelap di pelosok papua di pasilitasi oleh Presiden Indonesia dengan tidak sadar perasaan-perasaannya. 

Indonesia Ras melayu kulit putih kemerahan seperti bayi baru lahir, budaya interaksi mereka adalah Baik di kulit jahat di hati. Semakin jauh peperangan hanya memusnahkan kulit hitam di tanah papua. Sangat semakin kentara budaya-budaya Melayu cara membunuh manusia terhadap kulit hitam ras melanesia itu. 

Program Presiden Indonesia yang paling luar biasa “Program Genosida” terhadap Suku bangsa Papua kulit hitam, tanpa kemanusiaan yang bersosial adil dan makmur. Telah Melanggar undag-undang dasar dan Pancasila oleh presiden indonesia sendiri.  Presiden indonesia sendiri membunuh masyarakat sendiri dan melanggar dan mengkianati Undang Undang dan Pancasila sendiri. 

Dana anggaran Pembangunan telah pusat larikan kearah program genosida, menurunka dana besar-besaran bernilai miliaran rupiah bagikan kepada kaki tangannya. Tinggal brantakan pembangunan daerah dan pemberdayaan Masyarakat di pelosok papua atas pemekaran besar-besaran isolasi baru tidak kelayakan. Akhirnya mereka menyebarkan isu menakutkan terhadap program Genosida terhadap masyarakat papua makluk Tuhan. 

Di mata dunia dan di mata rakyat papua menilai dan melihat terhadap Pemerintah presiden  indonesia  kaki tangannya bahwa  sudah berada pada garis kehilangan akal kemanusiaan, kehilangan akal keagamaan, kehilangan akal terhdap Undang-undang mereka sendiri, kehilangan akal siapa diri mereka sendiri, dan kehilangan akal Tuhan.

Presiden indonesia sudah tidak ada daya, namun ambil kebijakan tidak begitu manusiawi karena semua jalan keluar penyelesaiaan buntut dan atas kebenaran perampasan hak hidup orang lain.

Program Genosida telah di programkan dapat di tawar melalui proyek, memaparkan keuangan, membagikan Mobil dan Motor  kemewahan, dan lain-lain kepada putra daerah sebagai kaki tangannya dari Anti Ras kulit Hitam memprovokasikan situasi keadaan lingkungan masyarakat.

Tekanan Genosida dari pemerintah indonesia ras melayu kepada rakyat papua barat kulit hitam mulai dari tahun 1969 membudak dengan politik Pepera berawalnya sampai 2013 sedang berjalan semakin membara cukup di sayangkan, genosida dari berbagai segi kehidupan.  

Rakyat papua barat tidak takut apapun atas isu genosida yang menebarkan dimana menakutkannya, tetapi semua adalah isu belaka hanya mencari hidup dalam bara Genosida. Maka Rakyat papua tetap berada garis pembebasan )