Pages

Pages

Minggu, 18 Agustus 2013

KNPB : BUKAN SOAL KESEJAHTERAAN TAPI PAPUA HARUS MERDEKA


Ketua KNPB .VICTOR YEIMO (BAJU HIJAU)

DEPAN SEL TAHANAN (JUBI/APRILA)

Jayapura, 17/8 (Jubi)Ketua Komite Nasional Papua Barat, Victor Yeimo meminta Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe  untuk tidak menyakiti hati rakyat Papua dengan membuat pernyataan Papua tidak akan merdeka.

“Saya Victor Yeimo, Ketua KNPB. Saya katakan, Papua akan merdeka suatu saat. Jadi, tolong jangan menyakiti hati kami dengan membuat pernyataan bahwa Papua tidak akan merdeka. Itu saja Pak,” kata Victor Yeimo kepada Gubernur Lukas saat mengunjungi Filep Karma dalam rangka HUT Kemerdekaan RI di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA, Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (17/8).

Victor menambahkan, silahkan bapak jalan dengan bapak punya posisi tetapi komitmen kami adalah bahwa orang tua kami sedang menderita di belakang.

“Bukan karena soal kesejahteraan, bukan karena soal yang lain-lain tetapi Papua harus merdeka. Itu saja. Jadi, tolong jangan pernah katakan lagi bahwa Papua tidak akan merdeka. Silahkan, bapak jalan,” kata Victor Yeimo mempersilahkan gubernur beserta rombongan yang hendak meninggalkan ruang tahanan Filep Karma di Lapas Abepura.

Menanggapi pernyataan Ketua KNPB, gubernur mengatakan, dirinya hidup sepuluh tahun dengan hidup seperti itu. Tetapi, tugasnya saat ini adalah membangun dan mensejahterakan masyarakat. “Saya ditembak, dimaki dan saya hidup dengan itu baru keluar jadi gubernur. Saya ingin bangun Papua lebih baik. Hari ini saya jadi gubernur, saya tidak punya apa-apa karena saya hidup dengan saudara-saudara yang berseberangan dengan itu. Itu harus kau catat,” tegas gubernur Lukas kepada Victor Yeimo.

Sementara diskusi berlangsung, Selpius Bobii, salah satu tahanan politik berteriak dan meminta gubernur untuk memberitahu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Kami ditahan karena sebuah deklarasi dan itu hak. Kasih tahu SBY bahwa Bangsa Papua sudah siap berunding. Stop dengan Otsus Plus, Pemerintahan Papua, silahkan dibawa pulang. Kami siap berunding. Kami menolak amnesti, grasi atau apapun. Kami bertahan ini hanya karena Papua merdeka, bukan karena cari makan minum,” kata Selpius Bobii kepada gubernur.

Menanggapi pernyataan ini,gubernur hanya mengatakan, Bobii, anda tinggal di Kota. Sedangkan gubernur itu tinggal di gunung selama bertahun-tahun. “Saya juga pernah hidup dengan perjuangan itu dulu tapi tidak lagi karena tugas saya mensejahterakan Orang Papua,” kata gubernur denga bijak. Selpius Bobii yang tidak terima dengan pernyataan itu terus berteriak, bapa itu orang gunung tapi merusak dan menghancurkan orang Papua. (Jubi/Aprila Wayar)