Pages

Pages

Jumat, 02 Agustus 2013

“Kami Ditembak dari Ketinggian”

2 Korban Penembakan di Mulia Dirujuk ke RSUD Dok II
JAYAPURA — Dua tenaga  medis korban  penembakan kelompok sipil bersenjata di Puncak Jaya Rabu (31/7), dirujuk ke RSUD Dok II Jayapura, guna  dioperasi  mengangkat  proyektil  yang diduga masih bersarang ditubuh kedua korban. Keduanya masing-masing  Darson Wonda (27) dan Fritz Baransano (42).

“Kedua korban dirujuk  ke RSUD  Dok II, guna memastikan  dugaan ada proyektil  yang bersarang di tubuh korban,” demikian diutarakan Kabid Dokkes Polda Papua Kombes (Pol) dr. Ramon Aninam ketika  dikonfirmasi di RSUD Dok II Jayapura, Kamis (1/8).

Menurut  seorang tenaga medis  RSUD Mulia Bernety yang mendampingi kedua korban ke RSUD Dok II Jayapura, kedua korban dievakuasi  dari RSUD  Mulia pada  Kamis (1/8)  menggunakan   Pegaus  Air. Tiba di Bandara Sentani   sekitar   pukul  11.30 WIB. Selanjutnya menggunakan dua mobil ambulance menuju RSUD Dok II Jayapura.

Pantauan Bintang Papua, ketika tiba di RSUD  Dok II Jayapura, kedua korban langsung ditangani Tim Dokter. Beberapa saat kemudian kedua korban dibawa ke Ruang Foto, guna memastikan dugaan proyektil yang ada di tubuh korban. Namun hingga berita ini diturunkan, belum diketahui  hasil foto  tersebut.

Korban Fritz Baransano mengisahkan, sebelum kejadian,dia bersama-temannya sempat bertemu Bupati Puncak Jaya Drs. Henock Ibo, terkait persiapan HUT 17 Agustus. Hingga tak lama kemudian beberapa anggotaTNI meminta bantuan tenaga medis ke Tingginambut untuk menjemput masyarakat pasien gawat darurat.

Namun, kata Fritz, saat kembali menuju Mulia bersama pasien dan rombongan keluarga pasien, mobile ambulance yang ditumpanginya ditembaki kelompok bersenjata dari ketinggian, hingga mengakibatkan dirinya bersama rekannya tertembak. Sayangnya, pihak dokter melarang mewawancarai korban, karena kondisinya masih belum stabil.

“Saya tidak tahu persis berapa orang yang melakukan penembakan, karena mereka dari ketinggian dan itu di hutan,” akunya sambil menahan sakit akibat luka
tembak.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes (Pol) I Gede SumertaJaya, SIK.,  ketika dikonfirmasi terpisah  menegaskan,  dari hasil otopsi korban tewas atas nama Heri Yoman,ditemukan proyektil. Namun untuk jenis kalibernya belum dipastikan. Korban Heri Yoman telah dikebumikan di Distrik  Tingginambut Kamis (1/8).

Pasca kejadian, I Gede mengklaim situasi kondusif. Sementara upaya pengejaran, tetap akan dilakukan terhadap para pelaku penembakan.

“Tidak ada penambahan personel, karena sementara masih ada anggota Brimob di sana, termasuk anggota Polres dan Kodim,” tandasnya.

Sebagaimana diwartakan, aksi penembakan  terhadap  warga  sipil kembali  terjadi di Puncak Jaya.Seorang   perawat  RSUD  Mulia  bernama Heri Yoman  (32), dilaporkan tewas dan 2 perawat  lainnya Darson Wonda (27) dan Fritz Baransano (42) menderita luka berat, ketika mobil ambulance  yang membawa  pasien   diduga ditembaki Kelompok Sipil Bersenjata  di Puncak Senyum, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua,  Rabu (31/7) sekitar  pukul  14.30 WIT.(Mdc/Don/l03)
Sumber : www.bintangpapua.com