Logo kabupaten Paniai. |
Paniai, -- Hari
ini, Senin (19/8/13) pagi,
Bupati Paniai melarang Mama-mama Papua di Paniai muat barang kiriman
dalam
pesawat. "Jangan ada yang muat barang-barang sembarangan," begitu teriak
bupati
kepada seorang mama yang naik ke pesawat dengan barang kirimannya,
berupa tas hitam di dalam pesawat, secara berulang-ulang dari luar
pesawat, di Bandar Udara Paniai.
"Saya sudah
naik pesawat, sesuai dengan petunjuk agen karena ada dua kursi yang kosong
setelah Bupati (Bupati Paniai) naik. Baru saya dipaksa turun," kata Mama yang dipaksa bupati turun ini. "Ee..
tas hitam, ko turun. Ko tidak masuk dalam daftar saya," kata mama tiru
kata-kata Bupatinya itu terhadapnya.
Mama ini
langsung turun, kemudian nasehati Bupati Paniai. "Bapa ini Bupati atau tidak?
Kalau Bupati jaga wibawa, jangan berteriak teriak seperti ini, seperti anak
kecil."
Masyarakat yang ada di sekitar bandara juga berteriak marah melihat
kejadian ini. "Kamu jadi bupati karena kita ini," begitu teriak masyarakat Paniai
di sekitar Bandar udara Paniai yang menyaksikan langsung kejadian ini.
Untuk
diketahui, kabupaten Paniai berada di dataran tinggi. Untuk lalu lintas
ekonomi, umumnya digunakan dua jalur, udara (pesawat) dan melalui jalan
darat. Nabire yang adalah Kabupaten di pantai utara Papua, di bibir
teluk Cenderawasih, menjadi kota penting untuk perekonomian bagi
kabupaten Paniai, Dogiyai dan Deiyai.
Mama-mama
sering mengirim barang jualan, dan barang lain berupa hasil bumi, dan
yang lainnya dari Dogiyai, Paniai, dan Deiyai untuk dijual di Nabire,
Timika, dan Jayapura. (Yunus Yeimo/BT/MS)
Sumber : www.majalahselangkah.com