JAYAPURA - Warga
Kelurahan Wai Mhorock, Distrik Abepura, atau tepatnya di Jalan Baru Kali
Acai samping Kompleks Perumahan Dokter RSUD Abepura, digegerkan dengan
penemuan sesosok mayat pria dengan kondisi luka tusuk di punggung, Rabu
(17/7).
Kuat dugaan, mayat tanpa identitas tersebut merupakan korban
pembunuhan. Hingga kini kasus tersebut masih ditangani tim gabungan Sat
Reskrim Polres Kota Tangerang dan Polsek Kelapa Dua.
Mayat tersebut
ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB oleh seorang warga bernama Yohannis
T. Pasinggi (43), ketika hendak menuju lokasi pembangunan rumah
kontrakannya. Saat itu, Yohannis (43) kaget melihat sesosok tubuh
tergeletak di lantai dua dalam kamar dari bangunan rumah kontrakannya
itu yang tiap paginya ia rutin melakukan pengecekan terhadap pembangunan
rumah kontrakannya itu.
Mengetahui penemuan mayat tersebut, Yohannis langsung mendatangi Mapolsek Abepura Kota. “Awalnya saya kira pria itu tertidur dalam kondisi setengah telentang, namun setelah saya dekati ternyata kondisinya berlumuran darah dan terdapat luka tusuk pada bagian punggunggnya,” papar Yohannis ketika datang melapor ke Mapolsek Abepura Kota, Rabu (17/7) kemarin pagi.
Sementara itu Kapolsek Abepura Kota Kompol Decky Hursepunny melalui Kanit Reskrim Polsek Abepura Kota Ipda Jerry Koagouw, SH, menjelaskan, pihaknya mendapatkan kabar penemuan mayat tersebut sekitar pukul 09.00 WIT dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Mayat berjenis kelamin pria itu diketahui bernama Ali Walalua (19) tanpa menggunakan baju dan hanya mengenakan celana pendek berwarna coklat, korban berasal dari Wamena Kota. “Setelah kami mendapatkan laporan itu langsung mendatangi TKP dan mendapati korban yang sudah meninggal dunia dengan bersimbah darah, pada tubuh korban atau tepatnya bagian punggung belakang ditemukan luka tusuk dan juga kita berhasil temukan identitas korban, hanya celana pendek warna coklat yang melekat, sedangkan korban tidak menggunakan baju dan satu buah sarung yang berada di depan korban,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Abepura Kota Ipda Jerry Koagouw, SH, ketika diwawancarai Bintang Papua usai melakukan olah TKP, Rabu (17/7) kemarin siang.
Jerry demikian sapaan akrabnya menjelaskan, kuat dugaan korban tewas lantaran dibunuh sebab di tubuh korban ditemukan luka tusuk pada bagian punggung belakang yang mengalami bocor dan terus keluar darah. “Diduga korban dihabisi dengan cara ditusuk senjata tajam setelah dianiaya oleh para pelaku,” terangnya.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan, sedangkan jenazah korban dibawa ke RSUD Abepura untuk diotopsi. “Kita masih mengumpulkan keterangan saksi dan hasil otopsi terlebih dahulu, selain itu yang terpenting kami secepatnya harus menangkap para pelaku pembunuhan ini agar bisa mengungkap motif dari pembunuhan pembunuhan sadis ini,” tegas Jerry.
Terkait dengan kasus penemuan mayat itu, Jerry mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi - saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti (BB) yang ada di TKP. “Dari hasil pemeriksaan itu kami mengamankan satu orang saksi berinisial OW, dimana kami masih melakukan pendalaman kasus apakah saksi itu ikut terlibat dalam pembunuhan tersebut. Dan, dari hasil olah TKP kami juga menemukan bercak darah di salah satu rumah warga yang berada di Kolam Kangkung atau tepatnya dibawah tangga, sehingga kami berprinsip bahwa korban di tikam disekitar Kolam Kangkung tersebut, lalu korban lari guna bersembunyi namun kehabisan darah, sehingga korban menghembuskan nafas terakhir,” jelasnya.
Awalnya, kata Jerry, berdasarkan pemeriksaan saksi - saksi pada malamnya korban bersama lima rekannya sedang asyik berpesta minuman keras (Miras), namun ditengah acara berpesta Miras itu korban cekcok atau beradu mulut dengan kelima rekannya itu, sehingga terjadi penikaman disekitar Kolam Kangkung yang diduga dilakukan oleh lima rekannya yang masih buron tersebut. Karena berdasarkan hasil olah TKP banyak menemukan bercak darah.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bintang Papua pihak Anggota Opsnal Unit Reskrim Polsek Abepura Kota juga memburu kelima rekan korban beinisial AT, BT, AW, BW dan MA. (mir/don/l03)