Decky Natalis Pigay, Komisioner
Komnas HAM RI (Foto:
Ist)
|
PAPUAN, Jakarta — Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia, hari ini, akan memulai
penyelidikan dan investigasi tragedi kematian 18 warga sipil saat
berlangsung kejuaraan tinju Bupati Cup, di Kabupaten Nabire, Papua, 14
Juli 2013 lalu.
Natalius Pigay, Ketua Subkomisi Penyelidikan dan Pemantauaan Komnas
HAM menyatakan ia akan memimpin langsun tim ke Kabupaten Nabire untuk
menyelidiki langsung sebab-sebab terjadinya peristiwa menggenaskan yang
telah merenggut nyawa 18 orang warga sipil.
“Saya sendiri yang akan mengepalai tim ke Nabire. Kami akan meminta
keterangan dari berbagai pihak, baik panitia penyelenggara, bupati
Nabire, Pertina Nabire, aparat kepolisian, dan terutama para korban,”
kata Pigay, saat ditemui suarapapua.com,
di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (17/7/2013) kemarin.
Menurut Pigay, walaupun kasus tragedy tinju Nabire tidak masuk ke
ranah pelanggaran HAM, namun ada kelalaian berbagai pihak yang
menyebabkan jatuhnya korban, sehingga Komnas HAM memutuskan untuk
melakukan investigas terhadap kasus tersebut.
“Ada pihak-pihak yang lalai sehingga terjadi peristiwa itu. Kami ke
Nabire hanya untuk memastikan semuanya, dan membuat laporan yang tentu
akan diteruskan kepada semua pihak,” ujarnya lagi.
Sekedar diketahui, Tim Komnas HAM RI hari ini telah tiba di Nabire,
dan akan bertemu dengan berbagai pihak di Nabire untuk memastikan dan
menyelidiki kasus tersebut.
Tim dari Kepolisian Republik Indonesia juga telah lebih dulu mengirim
tim ke Kabupaten Nabire untuk menyelidiki sebab akibat tewasnya 18
orang, yang menurut keterangan dokter disebabkan karena kehabisan
oksigen.
OKTOVIANUS POGAU