Lima wakil Papua di KTT MSG. Dari kiri ke kanan,
John Otto Ondawame, Barak Sope, Paula Makabory,
Rex Rumakiek, dan Andy Ayamiseba (Foto: Ist)
|
Jakarta — Jika negara-negara anggota
Melanesia Spearhead Group (MSG) menerima proposal Papua Barat yang
diwakili West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) menjadi
anggota penuh MSG, maka dipastikan status Indonesia yang sebagai
pengamat (observe) akan keluar dengan sendirinya.
“Ini seperti yang pernah terjadi pada negara Kaledonia Baru, ketika
Front Nasional Pembebasan Kanaky (FLNKS) diterima sebagai anggota MSG
pada tahun 1996. Saat itu dengan sendirinya status negara Kaledonia Baru
sebagai pengamat di forum MSG dicabut,” ujar Siprianus Bunai, aktivis
mahasiswa di Jakarta, Rabu (21/6/2013).
Karena itu, lanjut Bunai, maka tidak heran jika pemerintah Indonesia
dengan segala upaya, bahkan memakai orang asli Papua sendiri untuk
melakukan lobi-lobi terselubung di forum KTT MSG untuk menggagalkan
upaya WPNCL untuk menjadi anggota penuh MSG.
“Ini juga politik adu domba (devide et impera) yang dimainkan
pemerintah Indonesia untuk memecah belah orang Papua. Lihat saja, mereka
yang dikirim ke Noumea, Kaledonia Baru, untuk mewakili Indonesia di
forum MSG adalah orang asli Papua semua,” ujar Bunai.
Bunai juga memberikan apresiasi kepada lima diplomat Papua, yakni
Otto Ondawame, Rex Rumakiek, Paula Makabori, Andy Ayamsieba, dan satu
orang lainnya, serta mantan perdana menteri Vanuatu, Barack Sope yang
bertindak sebagai penasehat WPNCL untuk hadiri KTT MSG yang berlangsung
sejak 18 – 21 Juni 2013.
Seperti ditulis Tabloid Jubi Online, adapun wakil Indonesia dari
Papua yang diundang hadir dan menjadi pengamat dalam KTT MSG adalah
Michael Manufandu, Nick Messet, serta Albert Yoku.
Sumber lain juga menyebutkan, turut hadir juga mewakil Indonesia
Menteri Lingkungan Hidup Baltazar Kambuaya sebagai ketua tim, dengan
anggota Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, Gubernur Provinsi Papua
Barat Abraham Ataruri, dan Mantan Menteri Perhubungan Fredy Numberi,
termasuk staf khusus Presiden RI Velix Wanggai.
Namun, wartawan Tabloid Jubi, Victor Mambor yang sedang meliput di
Noumea, Kaledonia Baru, memastikan bahwa Menteri Lingkungan Hidup,
Gubernur Provinsi Papua dan Papua Barat, serta Mantan Menteri
Perhubungan, termasuk Velix Wanggai tak hadir dalam forum yang dihadiri
oleh perwakilan negara Fiji, Vanuatu, Kepulauan Salomon, serta
perwakilan FLNKS.
OKTOVIANUS POGAU
Sumber : www.suarapapua.com