NOBERTH MAGAYANG.
Misi
Negara Indonesia Untuk membunuh
rakyat
Papua terus dilakukan di Kabupaten
Yahukimo
dan darah lain di Papua.
|
Sebelumnya
insiden penculikan ini terjadi, polisi dari satuan Polres Resort
Yahukimo telah menembak salah seorang pelajar (SMA) Carles Suhun 18, di
Kali Biru Dekai dan pemukulan terhadapan Nenepsa Sobolim, maka kali ini
kiliran Nobeth Magayang. Nobeth Magayang di culik oleh orang bertopeng.
Siapa mereka dan bagaimana terjadi penculikan? Berikut laporannya.
KRONOLIGIS :
Pada 11 Juni 2103, pukul 22.15 (Waktu Papua Barat) Nobeth Magayang (Korban Penculikan)
pulang ke rumah dari rumah keluarganya di Komplek Kwelandua.
Setibanya di dekat salah satu kios di pertigaan jalan Braza, 200 km
dari Koramil Dekai, saya rencana mau beli lilin di kios itu, karena di
rumah tidak ada lampu, saya mau beli disitu tapi saya takut tiba-tiba,
sedangkan teman saya sama – sama itu dia sudah menjauh jalan turun dekat
Koramil Dekai.
Dari arah
jalan gunung truk warna kuning tanpa DS, tiba – tiba berhenti dekat
saya. Dua orang turun dari truk, seorang memegang tangan kiri saya dan
yang lainnya memegang tangan kanan saya lalu mereka membuang saya ke
dalam truk seperti orang muat atau kasih naik beras dalam truk.
Sampai di atas
truk saya tanya mereka kenapa kamu tangkap saya? Salah seorang dari
mereka menjawab, “ Ah kita mau makan – makan. Kata salah satu orang
dari mereka. Saya punya banyak makanan di rumah jadi saya tidak mau,
tetapi mereka dengan paksa membawa saya ke jalan gunung sampai di
material tiga.
Dari material
tiga mereka bawa saya kembali ke tempat dimana awal mereka tangkap saya.
Dari situ mereka bawa saya putar ke Bandara Dekai, dari Bandara Dekai
menuju ke jalan halapok, dari jalan halapok ke kilo 6, dari kilo 6
menuju ke logpon, mereka membawa saya terus samapi di Logpon, di logon
kami tinggal 3 menit di atas truk yang lain mengawal saya dengan begitu
ketat dan salah satu dari mereka turun cek jadwal kapal ke pos penjagaan
KP3 laut di logpon.
Tidak ada
jadwal kapal, mereka bawa saya kembali ke kota, sampai di kilo 7 sebelum
kediaman Bupati saya lompat dari truk dalam kecepat tinggi. Mereka
tangkap saya dan bawa saya keliling kota Dekai, saya dalam keadaan sadar
samapi di kilo 7 mereka yang mengawal saya ini semua mengantuk, dalam
kesempatan itu saya manfaatkan untuk menyelamatkan diri.
Begitu saya
lompat dari truk tidak ada yang mengetahui, saya sudah sampai di tanah,
mereka lihat saya tidak ada dalam truk. Mereka karena truk dalam
kecepatan tinggi, mereka berhenti 300 m dari tempat yang saya lompat.
Saya masuk ke
dalam kolam, saya rendam beberapa menit. Setelah itu saya masuk ke dalam
hutan. Saat itu saya mau keluar ke jalan, ternyata saya sudah di dalam
hutan, saya lihat jam sudah pukul 02.00 (malam) saya tidur disitu.
Pada pukul
09.00 saya panjat pohon lalu telphon kelurga di rumah minta tolong
jemput. Para pelakupun ikut bermain di jaringan satelit, sampai jam 4
saya dengan pertolongan Tuhan, naik ikut kali biru sampai di perempatan
pemukiman. Para pelaku terus memantau saya namun, dengan pertolongan
Tuhan, Bapak ketua Wilayah datang dengan mobil dan bawa saya pulang.
Jelasnya.
Saya di
tangkap oleh Gabungan Densus 88, Kopasus, Milisi NKRI dan Satpol PP.
Saya belum bisa pastikan mereka itu orang Jawa, orang pantai atau orang
pegunungan Papua, karena mereka semua memakai topeng tertutup dari
kepala sampai kaki, tinggal mata yang kelihatan.
Dari cara
kerja mereka, cara balap mereka dari pakaian mereka itu saya pastikan
bahwa mereka semua itu gabungan. Mereka tangkap saya murni karena
perjuangan Papua Merdeka. Tidak ada masalah yang saya buat disini. Jelas
korban saat di wawancarai media KNPB wilayah Yahukimo pada 13 Juni 2013
di kediamannya.
Tiga orang
saksi yang merupakan keluarga korban yang datang melaporkan tentang
peristiwa nas yang di alami oleh NM di Kantor Secretariat Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Yahukimo, mereka menjelaskan korban
setelah di tangkap korban keluarkan pesan (sms) kepada semua keluarga
bahwa dirinya di tangkap oleh gabungan Kopasus, Densus 88, milisi KNRI
dan satpol pp dan sekarang dalam pengawalan mereka. Isis sms.
Sms ini kami
teruskan kepada semua orang kami, malam itu juga kami menggunakan motor
kejar mereka. Mereka ke jalan gunung, kami jejar kami baku lewat mereka
kembali ke kota. Begitu juga ke logpon. Mereka kembali dari logpon,
karena suadara kami NM lompat selamatkan diri sehingga para pemburu
manusia ini langsung ke kota dan salah orang yang sama – sama mengawal
saya dengan motor itu langsung masuk ke rumah dan yang lain di truk itu
hilang jejak.
Kami masuk
menanyakan orang itu tentang saudara kami, dimana kamu taru? Di masuk ke
kamar dengan celana pendek namun keluar dari kamar dengan pakain
kantor. Ketika ditanya dia mengatakan pertama dia bilang saya pulang
kantor, kedua saya dengan teman – teman mau bakar ayam tapi tidak jadi
sehingga kami pulang. Benarkah dia pulang kantor? kantor sampai pulang
jam dua malam?
Dia itu salah
seorang PNS orang Papua dari Pantai di Yahukimo. Jadi dalam penculikan
ini PNS juga ikut terlipat. Jelasnya. Di tempat yang terpisa salah
seorang saksi juga menjelaskan hal yang serupa.
Identitas Korban :
Nama : Nobeth Magayang
JK : Laki – Laki
Umur : 21 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : FKIP, Uncen, Extensi Kelas Yahukimo
Diculik Pukul : 22.15 Waktu Papua
TKP : Jalan Gunung, Depan Gereja GKI Jemaat Metanoia Dekai
Asal Distrik : Kwelamdua, Kab. Yahukimo
Suku : Kimyal
Kebangsaan : Papua
Luka yang dialami : Dua pukulan di belakang dengan menggunakan popor Senjata
Identitas Pelaku :
Nama :
suku : Pantai Dan Jawa
Bangsa : Indonesia
Dari satuan : Gabungan Denssus 88, Kopasus, milisi NKRI dan satpol PP di Yahukimo
Jumlah : 7 Orang
Alat Yang digunakan : 1 Unit truk warna kuning, Tanpa DS
: 1 unit motor milik anggota PNS di Yahukimo asal Pantai
: 7 buah senjata Api
Ciri –
cirinya: memakai topeng tertutup dari kepala – kaki, tinggal mata yang
kelihatan, kerja 5 bawa lima menit, sulit di kenali kecepatan: 300 – 500
meter permenit
Dalam
kesempatan ini kami Rakyat Bangsa Papua Barat menyerukan kepada seluruh
pemerhati kemanusiaan di seluruh belahan dunia, bahwa hal yang terjadi
Yahukimo ini hal yang serupa juga terjadi di seluruh tanah Papua, Ini
merupakan salah satu contoh bukti.