Pages

Pages

Rabu, 03 April 2013

PULUHAN PEGAWAI KEJAKSAAN PAPUA DEMO KEJATI

Demo Kejaksaan (IST)
Jayapura, 2/4 - Puluhan pegawai Kejaksaan Papua, Selasa (2/4) pagi, melakukan aksi demo di depan Kantor Kejaksaan Tinggi daerah itu, untuk mempertanyakan hasil test yang dilakukan pihak Kejaksaan, yang dinilai tidak berpihak kepada orang asli Papua.    

“Kedatangan kami adalah untuk mempertanyakan tentang test yang dilakukan pihak Kejaksaan, dimana sangat tidak berpihak terhadap anak-anak asli Papua,” kata Koordinator demo Sami Rumpaisum kepada wartawan, di Jayapura, Selasa (2/4).

Dia menilai, test yang dilakukan pihak Kejaksaan kali ini sangat tidak berpihak kepada orang asli Papua, pasalnya dari sekian banyak pegawai yang mengikuti test untuk menjadi jaksa, tidak ada satupun anak asli Papua yang dinyatakan lulus. Sementara test yang dilakukan adalah untuk menunjang karir sebagai pegawai.

“Apabila kalau kita tidak mengikuti test, maka akan tetap menjadi pegawai  Tata Usaha, sehingga kami perlu untuk ikut test kejaksaan agar menjadi jaksa. Tetapi nyatanya ada teman–teman kami yang lain dari beberapa daerah sudah sebelas tahun masa kerja, dan mengikuti tes ada yang 3 kali dan 8 kali dan teman –teman lainnya sudah ada 5 kali, tetapi tidak pernah tembus menjadi jaksa, sedangkan yang dari luar daerah seperti wilayah jawa dan lainnya dalam satu tahun menjalankan tugas sudah bisa kembali untuk mengabdi di daerahnya, padahal  untuk pegawai kejaksaan ini sangat kurang di Papua dan dikhususkan untuk Asli Orang Papua sampai saat ini tidak ada yang ada dari luar daerah saja,” ujarnya.

Dia mengaku, test yang dilakukan tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun-tahun sebelumnya untuk asli Papua di prioritaskan harus ada baik itu 10 orang atau lebih, “itu sudah bisa kami terima tetapi ini sama sekali tidak ada orang asli Papua,” tambahnya.

Menanggapi itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Papua, Monang Pardede mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah memberikan intruksi kepada Pusat meminta agar dalam test jaksa tahun ini untuk Asli Orang Papua di berikan prioritas, tetapi untuk kegiatan perekrutan ini di berikan kepada pihak ketiga sebagai pelaksananya dengan melalui tender, dan pelaksanaannya yang sudah selesai ini sudah langsung di laporkan.

“Dalam hal ini tidak ada unsur rekayasa, dan lulus tidaknya peserta hanya di buat oleh pihak ketiga dan tanpa rekayasa, selain itu juga dari pihak Kejaksaan Tinggi yang datang selama dua hari adalah untuk melakukan tugas pelaksaaan LPJ,” jelasnya.

Dia mengaku, pihaknya sebenarnya sangat terkejut dengan hasil yang dikeluarkan Kejaksaan Pusat. “Tadi malam sebenarnya hasil sudah bisa di sampaikan, tetapi karena adanya kesalahan dalam internet, sehingga tidak dapat disampaikan. Ini membuat saya sangat kecewa, Papua tidak ada yang terpilih, dimana dari 48 orang yang mengikuti test, lulus hanya 12 orang, dan semuanya dari luar Papua,” tegasnya.

Sekedar untuk diketahui, aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan pegawai Kejaksaan di Papua berakhir dengan aksi membakar baju dinas di depan halaman Kantor Kejaksaan Tinggi Papua. (Jubi/Alex)