Fransiskus Bobii, S.AP |
DEIYAI, Papua -
Setelah sebelumnya, program pembangunan pasar layak pakai di wilayah
Distrik Tigi Barat, yang di usulkan pada Musrembang Kabupaten Deiyai
2012, dijawab maka tahun 2014 pemerintah Distrik Tigi Barat mengusulkan
pembangunan infrastruktur jalan antar kampung. Hal itu disampaikan oleh Kepala Distrik Tigi Barat, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua, melalui seluler, Minggu, (14/4/13)
Kepala Distrik Tigi Barat, Fransiskus Bobii, S.AP mengatakan, Pasar
yang akan di bangun tahun 2013 di wilayah Tigi Barat diantaranya, Pasar
Piyakedimi, Pasar Gakokebo, Pasar Onago dan pasar Tenedagi . hal itu
terungkap dalam Musrembang yang dilaksanakan 3-5 April lalu.
Kepala
Distrik Tigi Barat Fransiskus Bobii, S.AP dalam mempresentasikan
program pembangunannya mengutarakan, pola pembangunan pendidikan di
wilayah Tigi Barat tidak menunjukkan hasil yang maksimal. Sebab
pembangunan fisik lebih banyak dibanding penataan sumber daya manusia
(SDM) tenaga pendidik. Banyak gedung sekolah di bangun namun tidak
disertai dengan pengelolah sekolah baik SD, SMP, SMA/SMK.
“Oleh
sebab itu saya minta pemerintah menata kembali sekolah-sekolah yang ada
dan tidak membangun kembali gedung baru. Sebaiknya menata kembali
manusianya (tenaga) pendidik disana,”paparnya.
Hal
itu harus dilakukan menurut kepala Distrik Tigi Barat bahwa pembangunan
gedung yang tidak disertai dengan penataan tenaga pendidik terkesan
menghabiskan dana, sementara masih ada bidang pembangunan lain yang
benar-benar memnutuhkan dana dan menjadi kebutuhan utama bagi kebutuhan
masyarakat.
Sementara
itu dibidang kesehatan, kepala Distrik Tigi Barat dilaporkan,
pembangunan fisik mengimbangi pembangunan manusia. Program Dinas
Kesehatan mulai menyentuh masyarakat. hal itu kita dapat lihat dengan
pembangunan gedung kesehatan yang diimbangi dengan penempatan perawat
tamatan Akademi Keperawatan serta Dokter di beberapa puskesmas yang ada
disana. “apalagi jika mereka yang di kukiahkan itu kalau sudah selesai
akan menunjukkan mutu kesehatan yang lebih maksimal.
Bidang
ekonomi, kata Fransiskus, potensi pertanian, perikanan, peternakan,
perkebunan, dan kehutanan ada di wilayah Tigi Barat. Hasil usaha mereka
(Warga) selama ini dipasarkan di tempat-tempat yang tidak layak.
Pasar-tradisional itu dibangun sejak tahun 1984-an di beberapa kampung,
diantaranya Kampung Piyakedimi, Kampung Gakokebo, Kampung Onago, dan
Kampung Tenedagi. “pasar-pasar itu ditetapkan oleh pemerintah Dati II
Paniai waktu itu Distrik Tigi masih bernaung Kabupaten Paniai beribukota
Nabire,”ujarnya, seraya menunjukkan gambar-gambar hidup/video kepada
peserta Musrembang.
Warga
Tigi Barat ungkapnya, tersebar di sejumlah tempat yang sulit dijangkau
dalam waktu singkat. Ada yang bermukim di balik gunung, di terjal, dan
di rawa, dalam kondisi itu mereka mengalami kesulitan memasarkan hasil
pertanian, perikanan, perkebunan mereka. “Karenanya di tahun 2014 saya
mengusulkan jalan antar Kampung,”terangnya.
Pada
sesi selanjutnya Kepala Bidang Perindagkop dan UKM Kabupaten Deiyai
Siprianus Edoway, S.IP menanggapi atas usulan dan keinginan masyarakat
melalui Kepala Distrik Tigi Barat yang disampaikan pada Musrembang
tahun 2012, lalu. Maka tahun ini pemerintah melalui Dinas Perindagkop
dan UKM Kabupaten Deiyai akan membangun Pasar layak pakai di wilayah
Tigi Barat sebanyak 4 unit, diantaranya, pasar Piyakedimi, Pasar
Onago, Pasar Gakokebo, dan Tenedagi. (CARE)
Sumber : cahayareformasi.com