Arnold Clemens AP (IST) |
Jayapura, 26/4 – Dalam rangka peringatan
29 tahun kematian Arnold Clemens AP, tokoh budayawan Papua pada, 26
April 1984, akademisi menyatakan Arnold pantas diberi gelar ‘bapak
indentitas pribumi Papua.’ Selain Arnold, group Blacbrothers, Rio Grime,
dan Persipura juga pantas menyandang gelar tersebut.
Hal ini dikemukakan Musa Sombuk, mewakili akademisi dari Universitas Negeri Papua (Unipa) Manokwari, Papua Barat, saat ditemui tabloidjubi.com
di Abepura, Kota Jayapura, Jumat (26/4). Menurutnya, dihari kematian
Arnold C. AP, 26 April 1984, dirinya pantas diberi gelar ‘bapak
identitas pribumi Papua.’ “Selain Arnold, persipura, group blacbrothers
dan rio grime juga pantas diberi gelar itu,” kata Sombuk.
Sombuk menilai, group mambesak yang pelopori Arnold Ap, group
blacbrothers, group rio grime dan persipura serta Otsus dan Majelis
Rakyat Papua (MRP) adalah satu garis kontrol melanesia. Kemudian, lanjut
dia, Arnold di zamannya dicap sebagai separatis dan pemberontak. Zaman
sekarang, bagi mereka yang mengkritisi soal MRP dan Otsus juga dicap
sebagai sepratis dan diklaim sebagai kelompok Organisasi Papua Merdeka
(OPM). Sementara, persipura adalah tim kebanggaan orang Papua saat ini.
Menurut dia, model yang dilakukan mambesak kala itu adalah model yang
unik di Papua dan tak ada di daerah lain diluar Papua. Bertolak dari
itu, pelopor mambesak, Arnold C. AP pantas dilihat sebagai indentitas
pribumi Papua atau diberi gelar identitas pribumi Papua. Persipura,
Blacbrathers dan Rio Grime juga pantas menyandang gelar yang sama.
Sombuk mengatakan, dari sisi akademisi, Arnold meletakan dasar
atropologi atau meletakan dasar etnopsikologi yang merupakan ciri
tersendiri dari bagian antropologi. Gerakan yang dilakukan saat itu oleh
AP adalah gerakan anropologi namun tak mendapat ruang. Akhirnya,
dipandang sebagai gerakan politik. Selanjutnya, Arnold AP sekeluarga
diincar. Alhasil, Arnold AP terpaksa harus dibunuh dengan cara ditembak
di Pasir II Jayapura sejak itu.
Pada Jumat, 26 April 2013 kali ini adalah peringatan ke 29 tahun
kematian sang budayawan Papua ini. Penangkapan Arnold C. AP sendiri
terjadi pada 30 November 1983 dalam Operasi Tumpas dibawa kendali
Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha). AP dibunuh oleh kopasandha
(kini kopasus) pada 26 April tahun 1984. (Jubi/Musa)
Sumber : tabloidjubi.com