Massa Aksi Saat Lakukan Aksi di Jogja ( Doc. AMP ) |
Yogyakarta ---
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang berada di Kota Yogyakarta dan
Bandung menggelar aksi damai untuk menyikapi situasi pasca penembakan
yang menewaskan 12 anggota TNI dan 4 warga sipil. Aksi damai dengan
tuntutan yang sama digelar secara serentak, hari Kamis (28/02). Aksi
damai dengan tuntutan yang sama di gelar juga di Semarang oleh
Forkompas.
Di Yogyakarta
Aksi damai di Yogyakarta di gelar di titik nol kilometer kota
Yogyakarta. Awalnya masa aksi mulai long march dari Asrama Mahasiswa
Papua Yogyakarta sambil meneriakkan yel-yel Papua Merdeka sepanjang
jalan menuju titik nol kilo meter depan perempatan kantor pos.
Di Yogyakarta
Salah satu masa yang menyatakan orasi politik bahwa Papua telah merdeka
pada tanggal 1 Desember 1961, dan kami rakyat Papua meminta pengakuan
dari Indonesia untuk segera mengakui kedaulatan kami . Lanjutnya kami
rakyat Papua tidak minta kesejahteraan, dan makan, minum ataupun
lainnya, kami minta Merdeka dan pengakuan pengakuan penuh dari
Indonesia, Amerika Serikat dan PBB.
Kepada wartawan, Jubir aksi, Roy Karoba, meminta media tidak hanya terus
mengekspos tewasnya 8 anggota TNI namun, publikasikan juga masyarakat
sipil yang tewas akibat brutalnya TNI di Papua. Di Papua masyarakat
sipil terus tewas sejak tahun 1963.
Sejak diklaimnya tanah Papua ke dalam Indonesia ini, rakyat Papua
dibunuh oleh TNI namun media tidak pernah ekspos pembunuhan yang
dilakukan akibat brutalnya TNI ini. Namun, saat ini kami kembali turun
aksi damai untuk menyatakan sikap kami bahwa Indonesia, Amerika Serikat
dan PBB segera mengakui kedaulatan bagi Papua dan Stop melakukan Daerah
Operasi Militer (DOM) di Papua, kata Roy kepada wartawan saat aksi
berlangsung.
Di Bandung
Massa Aksi Saat Lakukan Aksi di Bandung |
Dalam aksi dan tuntutan yang sama pula Ketua Kordinator Aksi, Wenas
Kobogau mengatakan, Pemerintah Indonesia tidak mampu menuntaskan
persoalan- konflik di Tanah Papua, Maka kami menuntut Amerika,
Indonesia, Belanda, dan PBB akui kedaulatan West Papua. Agar Rakyat
Papua hidup aman dan damai dari atas Tanah leluhur kita sendiri, Kata
wenas kepada wartawan di Bandung disela-sela aksi.
Karena konflik yang selama ini terjadi di Tanah sengaja diciptakan oleh
Kaum Imperialisme Amerika Serikat demi kepentingan Ekonomi Politik di
Tanah Papua. Bahkan Kolonialisme Indonesia pun sengaja mengkonflikan
untuk bisnis Militer di Tanah Papua.
Terkait Penembakan yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Papua Barat
(TPN-OPM) kelompok Gen Golita Tabuni terhadap 8 Prajurit TNI 753 di
Puncak Jaya Papua, Kordinator Aksi menegaskan bawah TPM-OPM bukan
Teroris, Separatis,Gerakan Pengacau Keamanan tetapi mereka Menuntut Hak
hak dasar bagi Rakyat Papua barat yaitu Pengakuan, Kata Wenas dalam
orasinya.
Di Semarang
Massa Aksi Saat Lakukan Aksi Forum Komunikasi Mahasiswa
Papua
Semarang
|
Mahasiswa Papua di Semarang juga melakukan aksi long mach. Aksi damai
yang di koordinir oleh Forum Komunikasi Papua Semarang (Forkompas) dan
Solidaritas Mahasiswa Peduli Papua Salatiga (SMPP). Long march dimulai
dari mancuran Universits Diponegoro Simpanglima dan berakhir didepan
Polda Jawa Tengah.
kordinator aksi Yosep Manuhutu, dalam orasinya mengatakan saat ini
situasi Puncak dan Puncak Jaya mencekam, masyarakat mengungsi ke hutan
dan jelas bahwa rakyat sipil akan menjadi korban, sehingga diminta
kepada SBY-Boedino segera menuntaskan persoalan ini. Lebih lanjut Yosep
mengatakan, warga sipil selalu menjadi korban atas apapun yang dilakukan
oleh republik ini untuk tanah Papua selalu ada kasus penculikan,
pembunuhan dan penyisiran ditanah Papua. (Abraham/Methu/MS)