Pages

Pages

Jumat, 01 Maret 2013

MAHASISWA PAPUA DEMO DI POLDA JAWA TENGAH

Demo Forkompas dan SMPP Salatiga (Dok. Forkompas dan SMPP)
Jayapura, 1/3 (Jubi) – Puluhan mahasiswa yang tergabung di Forum Komunikasi Mahasiswa Papua Semarang (FORKOMPAS) dan SMPP Salatiga, Jawa Tengah, menggelar demo di depan Kantor Kepolisian Daerah (Polda) setempat. Aksi itu dilakukan menyikapi situasi Papua.

Donald Renata Heipon, juru bicara demo saat menghubungi tabloidjubi.com via telpon, Kamis (28/2) malam mengatakan, aksi dilakukan FORKOMPAS dan SMPP Salatiga di depan Polda Jawa Tengah, dalam rangka menyikapi situasi dan kondisi Papua saat ini. Misalnya terkait penembakan yang menewaskan warga sipil dan tentara di Sinak, Kabupaten Puncak dan di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, beberapa waktu lalu.

Menurut Donald, unjuk rasa berlangsung sejak pukul 10.00 -11.00 WIB. Mahasiswa Papua yang terlibat diperkirakan sekitar puluhan orang. Tak hanya mahasiswa, warga Papua yang berdomisili di sekitar Semarang dan Salatiga juga ikut ambil bagian. Dalam demonstrasi tersebut, mereka menuntut enam hal. “Saya yang juru bicaranya, ada enam hal yang kami tuntut,” ungkapnya.

Enam hal yang dituntut yakni pertama, mahasiswa Papua yang menuntut ilmu di sekitar Jawa Tengah turut berbelangsugkawa atas kejadian yang menelan korban di Sinak dan Puncak Jaya. Kedua, mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyelesaikan masalah itu secara arif dan bijaksana. Ketiga, pemerintahan SBY segera menggelar dialog damai untuk menyelesaikan masalah wilayah tertimur ini.
Keempat, Pemerintah SBY didesak membebaskan tahanan dan narapidana politik (Tapol Napol) Papua tanpa syarat. Lima, SBY segera menarik pasukan militer baik organik maupun non organik dari Papua. Terakhir, Forkom dan SMPP Salatiga serta warga Papua di Jawa Tengah mendesak pemerintahan internasional agar segera meninjau kembali sejarah Papua yang cacat hukum. (Jubi/Musa)