Demo Forkompas dan SMPP Salatiga (Dok. Forkompas dan SMPP) |
Jayapura, 1/3 (Jubi) – Puluhan mahasiswa yang
tergabung di Forum Komunikasi Mahasiswa Papua Semarang (FORKOMPAS) dan
SMPP Salatiga, Jawa Tengah, menggelar demo di depan Kantor Kepolisian
Daerah (Polda) setempat. Aksi itu dilakukan menyikapi situasi Papua.
Donald Renata Heipon, juru bicara demo saat menghubungi tabloidjubi.com
via telpon, Kamis (28/2) malam mengatakan, aksi dilakukan FORKOMPAS dan
SMPP Salatiga di depan Polda Jawa Tengah, dalam rangka menyikapi
situasi dan kondisi Papua saat ini. Misalnya terkait penembakan yang
menewaskan warga sipil dan tentara di Sinak, Kabupaten Puncak dan di
Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, beberapa waktu lalu.
Menurut Donald, unjuk rasa berlangsung sejak pukul 10.00 -11.00 WIB.
Mahasiswa Papua yang terlibat diperkirakan sekitar puluhan orang. Tak
hanya mahasiswa, warga Papua yang berdomisili di sekitar Semarang dan
Salatiga juga ikut ambil bagian. Dalam demonstrasi tersebut, mereka
menuntut enam hal. “Saya yang juru bicaranya, ada enam hal yang kami
tuntut,” ungkapnya.
Enam hal yang dituntut yakni pertama, mahasiswa Papua yang menuntut
ilmu di sekitar Jawa Tengah turut berbelangsugkawa atas kejadian yang
menelan korban di Sinak dan Puncak Jaya. Kedua, mendesak pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyelesaikan masalah itu secara arif dan
bijaksana. Ketiga, pemerintahan SBY segera menggelar dialog damai untuk
menyelesaikan masalah wilayah tertimur ini.
Keempat, Pemerintah SBY didesak membebaskan tahanan dan narapidana
politik (Tapol Napol) Papua tanpa syarat. Lima, SBY segera menarik
pasukan militer baik organik maupun non organik dari Papua. Terakhir,
Forkom dan SMPP Salatiga serta warga Papua di Jawa Tengah mendesak
pemerintahan internasional agar segera meninjau kembali sejarah Papua
yang cacat hukum. (Jubi/Musa)