Ilustrasi Pengejaran. (Google.com) |
Jayapura, 15/3 (Jubi) – Pasca penangkapan, BM
yang diduga bagian dari kelompok bersenjata di wilayah Yapen, Rabu
(13/3) lalu, polisi terus melakukan pengejaran terhadap rekan yang
bersangkutan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya mengatakan,
Polres Yapen terus mengejar dua kelompok bersenjata yang ada di wilayah
terbut yakni pimpinan FO dan RO yang sebelumnya terlibat aksi baku
tembak dengan anggota Polisi.
“edua kelompok ini telah diidentifikasi. Apalagi aksi baku tembak itu
terjadi di tengah Kota Serui. Kita masih menyelidiki kelompok ini,
apakah mereka adalah kelompok berseberangan dengan pemerintah atau
kriminal murni. Tapi yang jelas mereka sering melakukan gangguan
keamanan di wilayan Yapen. Termasuk dugaan pembakaran Polsek Angkasera
lalu,” kata I Gede, Jumat (15/3).
Menurutnya, jenis senjata api yang digunakan kelompok tersebut
merupakan senpi rakitan semi panjang jenis tank. Namun larasnya dipotong
agar peluru makin laju bila ditembakkan. “Senpi SKS yang ada ditangan
mereka memang senpi organik Polri. tapi masih diselidiki, karena itu
baru dugaan dari manajer PT. Fajar Papua, yang melihat senpi jenis
SKS,” ujarnya.
Dikatakan, polisi berharap setelah pengembangan dari BM bisa
diketahui jumlah senpi rakitan. Informasinya jumlahnya cukup banyak.
Namun kita belum tahu berapa banyak, hanya saja ketika kelompok tersebut
datang menagih sisa uang yang dijanjikan, 20 orang yang datang ke kamp
membawa berbagai senpi.
“Begitu juga dengan amunisi mereka juga masih diselidiki dari mana
asalnya. Kita harap BM lebih koorperatif memberi keterangan sekaligus
mencocokan proyektil. Tersangka BM sudah melanggar, karena melawan
petugas. Namun karena dia tak memegang senpi ataupun senjata tajam
lainnya sementara kita terapkan melawan petugas dan dikenakan Pasal 212,
ancaman pidana penjara paling lama 1 tahun,” katanya.
Sementara anggota polisi yang terkena tembakan di paha saat insiden
baku tembak kata I Gede lagi, sudah dioperasi di RS Nabire. Proyektil
yang bersarang di paha korban sudah dikeluarkan. Namun karena fasilitas
terbatas, maka korban akan dirujuk ke RS Bhayangkara, Kotaraja,
Jayapura, Jumat (15/3). “Tapi kita belum tahu jenis proyektil yang
mengenai paha korban. Namun kondisi korban berangsur membaik,” ujar I
Gede. (Jubi/Arjuna)