Ilustrasi : Peta Papua |
Jakarta --
Wakil ketua DPRD Papua Barat Jimmy Demianus Idji mengatakan Papua dari
waktu ke waktu selalu mengalami konflik kekerasan. Menurutnya, Papua
dijadikan tempat eksperimen manajemen konflik untuk latihan tentara.
Sebab seolah konflik yang ada di sana dibiarkan saja.
"Jangan jadikan Papua sebagai eksperimen manajemen konflik sebab Papua
juga merupakan bangsa Indonesia," kata Jimmy dalam Dialog untuk Redam
Kekerasan di Papua, Senin, (4/3).
Saat ini, Jimmy mengatakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sudah tidak
bermain di ranah senjata lagi. Mereka sudah masuk ke ranah diplomasi.
"Ini lebih berbahaya. Makanya dibutuhkan dialog yang intensif antara rakyat Papua dengan pemerintah pusat," ujar Jimmy.
Hingga kini, kata Jimmy, meski rakyat Papua sudah menderita akibat
kekerasan yang sering terjadi, pemerintah pusat tetap sulit untuk diajak
berdialog.
Jimmy mengimbau pemerintah pusat harus segera membuat terms of reference
(TOR) untuk melakukan dialog dengan rakyat Papua. Nantinya dalam TOR
tersebut disebutkan apa saja yang boleh dijadikan ajang dialog apa saja
yang dilarang.
Jimmy membandingkan sikap pemerintah Indonesia dengan pernyataan
mendiang Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy. Mantan Presiden
AS itu pernah berujar ‘Janganlah takut untuk berdialog dan jangan pula
karena takut lalu melakukan dialog.’
"Intinya jangan sampai saat rakyat Papua nanti minta dialog terakhir yang isinya adalah minta merdeka," kata Jimmy.
Ia juga mengingatkan pemerintah pusat jangan berpikir isi otak rakyat
Papua hanya ingin merdeka. Sebenarnya kebanyakan rakyat Papua hanya
ingin merdeka dari kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran, dan
eksploitasi sumber daya alam untuk asing.
Sumber : www.republika.co.id/http://www.karobanews.com