LP Kelas II A, Abepura. Inz : Kalapas Abepura, Nuridin (Dok. Jubi) |
Jayapura, 22/02 (Jubi)-Aktivis lokal dari KontraS Papua, Bersatu
untuk Kebenaran (BUK), dan SKPKC Fransiskan Papua, melaporkan tiga
tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Abepura dirawat di
fasilitas kesehatan LP karena diduga mengalami penyiksaan oleh sipir
penjara dengan cara dipukul dan dicambuk dengan kawat.
Laporan aktivis lokal Papua ini menyebutkan dugaan penyiksaan yang
terjadi pada hari Kamis (21/02) ini berawal setelah penyambutan tahanan
baru oleh tahanan lama di LP Abepura ini. Usai penyambutan yang
dilakukan oleh tahanan lama ini hanyalah ucapan-ucapan seperti “Selamat
datang ke hotel prodeo” dan “welcome to isolasi”. Namun penyambutan oleh
dan untuk tahanan ini membuat dua orang sipir penjara memerintahkan
kordinator narapidana (tahanan pendamping) untuk membuka sel nomor 5 dan
memaksa lima orang dalam sel tersebut keluar dari sel mereka. Kedua
sipir yang masing-masing bernama Bonifasius Manuputy dan Yulianan Wanane
lalu memerintahkan kelima tahanan untuk berjalan dalam posisi jongkok
ke kantor sipir ‘yang berjarak sekitar 100-150 meter dari sel mereka.
Ketika kelima tahanan ini sudah sampai di kantor sipir, Bonifasius,
mulai memukuli kelima tahanan. Seorang sipir lainnya, yang bernama Eli
Asip Wamuar disebutkan turut menyiksa kelima tahanan dengan mencambuk
mereka menggunakan kawat. Meski tahanan lainnya meminta Bonifasius
menghentikan pemukulan, namun sipir penjara ini masih terus memukul
kelima tahanan. Menurut beberapa tahanan lain, pemukulan oleh sipir ini
karena para sipir merasa tidak suka dengan cara penyambutan tahanan
baru.
Di hari yang sama, sekitar pukul 18:30 WIT, Eli Asip Wamuar kembali
memerintahkan koordinator narapidana ‘untuk membuka sel nomor 2 dan 3.
Sel nomor 2 berisi tujuh tahanan sedangkan sel nomor 3 berisi delapan
tahanan. 15 tahanan dari kedua sel ini diminta untuk berjalan ke kantor
sipir dalam posisi berjongkok juga. Tak hanya itu, seperti yang terjadi
dengan tahanan dari sel 5, 15 tahanan ini juga dicambuk oleh Eli Asip
Wamuar. Akibatnya, para tahanan mengalami luka dan cedera di berbagai
bagian tubuh mereka, termasuk tangan, punggung, dan bahu. Beberapa
bagian dari tubuh mereka juga berdarah dan memar. Salah satu tahanan,
Pelius Tabuni, bahkan sampai mengalami patah lengan sebelah kirinya.
Kepala LP Abepura, Nuridin, serta Kepala Satuan Keamanan LP, Juwaini
disebutkan hadir dalam penyiksaan tahanan itu.
Usai melakukan pemukulan, para sipir menempatkan para tahanan kembali
ke sel mereka tanpa memberi perawatan medis yang disediakan di LP,
walaupun cidera yang dialami beberapa tahanan cukup serius. (Jubi/Victor Mambor)
Nama-nama tahanan yang mengalami penyiksaan.
1. Pelius Tabuni, 32, patah tangan kiri dan luka serius di bahu
2. Gidion Hanuebi (Bob), 37, luka di bahu
3. Serko Itlai, 19, luka di bahu
4. Yoris Fernando W. Rengil, 17, luka di bahu
5. Ami Wenda (Soy), 25, luka di bahu
6. Roy Olvin Wally, 31, luka di bahu dan tangan kanan
7. Ormi Wandik, 17, luka di bahu dan lengan;
8. Roy Kabarek, 37 year old, suffers bruises in his forehead and jaws as well as wounds in his back
9. Irsan Mananggel (Irs), 19, luka di punggung dan lengan
10. Yosua Merahabia, 41, luka di punggung dan lengan kiri
11. Samuel Waren, 26, luka di punggung dan lengan
12. Yakobus Bue, 20, luka di punggung dan lengan
13. Hendro Wambrau, 21, luka di punggungnya, lengan kiri dan siku kiri
14. Ibe Huby, 22, luka di punggungnya serta memar di telinga kiri
15. Kaharudin, 28, luka di punggung dan lengan kanan
16. Kaleb Mantanaway, 21, luka di punggung dan lengan
17. Imanuel Mauri, 21, luka memar di punggungnya kepala dan telinga
18. Zikenele Hisage, 20, luka di punggung dan lengan kanan
19. Widodo Santoso, 26, luka memar di keningnya
20. Ahmad Alia, luka di punggung
2. Gidion Hanuebi (Bob), 37, luka di bahu
3. Serko Itlai, 19, luka di bahu
4. Yoris Fernando W. Rengil, 17, luka di bahu
5. Ami Wenda (Soy), 25, luka di bahu
6. Roy Olvin Wally, 31, luka di bahu dan tangan kanan
7. Ormi Wandik, 17, luka di bahu dan lengan;
8. Roy Kabarek, 37 year old, suffers bruises in his forehead and jaws as well as wounds in his back
9. Irsan Mananggel (Irs), 19, luka di punggung dan lengan
10. Yosua Merahabia, 41, luka di punggung dan lengan kiri
11. Samuel Waren, 26, luka di punggung dan lengan
12. Yakobus Bue, 20, luka di punggung dan lengan
13. Hendro Wambrau, 21, luka di punggungnya, lengan kiri dan siku kiri
14. Ibe Huby, 22, luka di punggungnya serta memar di telinga kiri
15. Kaharudin, 28, luka di punggung dan lengan kanan
16. Kaleb Mantanaway, 21, luka di punggung dan lengan
17. Imanuel Mauri, 21, luka memar di punggungnya kepala dan telinga
18. Zikenele Hisage, 20, luka di punggung dan lengan kanan
19. Widodo Santoso, 26, luka memar di keningnya
20. Ahmad Alia, luka di punggung