Logo AMP |
Jayapura, 22/2 (Jubi) — Aliansi Mahasiswa Papua
(AMP) menyikapi serius peristiwa puncak Jaya yang mengakibatkan delapan
anggota TNI tewas pada, Kamis (22/2), seperti diberitakan media ini
sebelumnya. AMP menyatakan, dengan peristiwa itu aparat TNI yang
bertugas di Puncak Jaya agar tidak melampiasan kemarahan yang
dialamatkan kepada warga sipil. Terutama warga yang bertempat tinggal di
sekitar lokasi kejadian.
“Peristiwa ini tidak mesti menjadi momentum untuk melakukan
penambahan pasukan TNI di Kabupaten Puncak Jaya. Kami mengutuk aksi
balas dendam TNI terhadap warga sipil di Puncak Jaya,” kata Rinto
Kogoya, ketua Aliansi Mahasiswa Papua, Jumat (22/2) di Jayapura.
Demi kenyamanan di Kabupaten Puncak Jaya dan Papua pada umumnya,
Aliansi Mahasiswa Papua menyatakan sikap penolakan adanya penambahan
pasukan di Puncak Jaya. Mendesak Pemerintah Pusat menarik aparat
gabungan TNI/Polri dari Kabupaten Puncak Jaya dan seluruh tanah Papua.
Pernyataan sikap terakhir dari AMP, yaitu Pemerintah Indonesia segera
buka ruang demokrasi seluas-luasnya dan kebebasan untuk menentukan
nasib sendiri bagi rakyat Papua. (Carol/Jubi)