Ilustrasi TNI di Papua |
TIMIKA, KOMPAS.com -- Satu orang terluka dalam
kontak senjata antara tim gabungan TNI-Polri dengan tiga orang yang
diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Gunung Bobairo, Distrik
Paniai Timur, Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua, Senin siang tadi
(25/02/2013).
Pasukan TNI-Polri sempat mengejar tiga orang yang membawa dua senjata laras panjang ini, namun ketiganya meloloskan diri dengan speed boat menuju Kampung Kebo.
Menurut sumber Kompas.com, kejadian
berawal dari laporan warga kepada anggota Kepolisian Resor Paniai,
bahwa ada tiga orang yang diduga anggota OPM membawa 2 pucuk senjata
laras panjang, mendarat di samping Gunung Bobairo, Distrik Paniai Timur,
Enarotali.
Menerima laporan ini, 30 personel gabungan dari Polres
Paniai, Brimob dan anggota TNI yang dipimpin Kapolres Paniai, AKBP
Semmy Ronny Abaa, langsung melakukan penyisiran dan pengejaran ke Gunung
Bobairo, tidak jauh dari ujung landasan Bandar Udara Enarotali.
Saat dikejar, ketiga orang ini bersembunyi di rumah warga, dan sempat terjadi kontak senjata dengan tim gabungan TNI-Polri.
Satu
orang yang diduga anggota OPM ini terkena tembakan di kaki, namun
ketiganya masih bisa meloloskan diri ke Kampung Kebo dengan menggunakan speed boat melalui Danau Paniai.
Sebuah
HT, telepon genggam serta sejumlah anak panah diamankan tim gabungan
saat menggeledah rumah yang sempat menjadi persembunyian tiga orang
tersebut. Sementara dua orang warga yang berada di rumah tersebut,
diamankan untuk dimintai keterangan di Mapolres Paniai.
Akibat kejadian ini, situasi di Kota Enarotali cukup mencekam, karena warga khawatir serangan balasan.
Hingga kini Kapolres Paniai, AKBP Semmy Ronny Abaa, belum bisa dikonfirmasi terkait kejadian siang tadi.
Pada
periode Juli hingga Agustus 2012 lalu, sempat terjadi penembakan
terhadap anggota Polres Paniai dan sejumlah warga sipil di Kabupaten
Paniai dan Kabupaten Deiyai, pemekaran dari Kabupaten Paniai.
Editor :
Farid Assifa