Kapolda Papua, Irjen Pol Tito Karnavian. (Jubi/Arjuna) |
Jayapura, 25/2 (Jubi) – Pasca pleno Pemilukada
Kabupaten Puncak, Papua yang dilakukan KPUD setempat, Sabtu (23/2) lalu.
Hingga kini sebanyak 250-an aparat gabungan TNI.Polri masih disiagakan
di sana.
Kapolda Papua, Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan penempatan pasukan
gabungan TNI/Polri ini hingga batas waktu yang belum ditentukan. Namun
situasi di Kabupaten Puncak untuk sementara dalam kondisi aman.
“Tapi karena perbedaan suara kandidat nomor 1, nomor 2, nomor 5 dan
nomor 5 agak tipis, jadi kita harus tetap antisipasi. Oleh karena itu
kekuatan di Ilaga atau ibukota kabupaten dan juga Sinak tetap kita
pertahankan. Sebanyak 250 aparat gabungan TNI/Polri masih kita tempatkan
di di sana,” kata Tito, Senin (25/2).
Pemilukada Bupati Puncak dilaksanakan pada 14 Februari lalu dan
diikuti enam pasangan kandidat. Pemilukada Puncak sempat terhenti
pelaksanaannya hampir satu tahun, akibat bentrok antar massa pendukung
dua kandidat yang menewaskan ratusan orang.
Polisi menduga penembakan di Tingginambut dan Sinak yang
mengakibatkan tewasnya delapan TNI dan empat warga sipil, untuk
mengagalkan pelaksanaan pleno perolehan suara yang dilakukan KPUD
Puncak.
“Plenonya hari Sabtu, peristiwanya hari Kamis. Pada saat pemungutan
suara semuanya aman karena saat itu belum tahu siapa yang kalah dan
siapa yang memang. Nah ini kami lihat ada upaya-upaya untuk menggagalkan
tahapan itu. Masyarakat yang tertembak sama. Untuk menggangu,” ujarnya.
(Jubi/Arjuna)